Senin 13 Jun 2022 19:02 WIB

Tak Ada Istilah 'Terlalu Muda' untuk Kena Strok, Kenali Pemicunya

Jenis strok yang dialami kelompok usia muda cenderung berbeda dengan pasien usia tua.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Model asal AS Hailey Baldwin. Istri penyanyi Justin Bieber itu sempat mengalami gejala strok beberapa waktu lalu.
Foto: EPA/GUILLAUME HORCAJUELO
Model asal AS Hailey Baldwin. Istri penyanyi Justin Bieber itu sempat mengalami gejala strok beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar orang-orang berusia muda mungkin merasa serangan strok tak mungkin mengenai mereka. Padahal, tak ada istilah "terlalu muda" untuk mengalami serangan strok.

Pada pertengahan lalu, misalnya, model Hailey Bieber yang masih berusia 25 tahun sampai dirawat di rumah sakit karena mengalami gejala serangan strok. Serangan strok ini terjadi ketika dia sedang menyantap sarapan bersama suaminya, penyanyi Justin Bieber.

Baca Juga

"Mereka mendapati bahwa saya memiliki gumpalan darah yang sangat kecil di otak saya, yang menyebabkan kekurangan (pasokan) oksigen," jelas putri dari aktor Stephen Baldwin tersebut, seperti dilansir Everyday Health, dikutip Senin (13/6/2022).

Secara umum, para ahli menganggap usia di bawah 45 tahun sebagai usia yang muda untuk terkena strok. Menurut studi pada jurnal Stroke edisi Februari 2020, sekitar 10-15 persen strok terjadi pada kelompok usia 18-50 tahun.

Jenis strok yang dialami oleh kelompok usia muda cenderung berbeda dengan jenis strok yang dialami oleh pasien berusia tua. Pada kelompok usia muda, strok kerap dipicu oleh masalah jantung tertentu.

"(Hal ini) jarang menjadi penyebab (terjadinya strok) seiring menuanya usia kita," jelas ahli neurologi dan direktur medis dari Comprehensive Stroke Center di Cleveland Clinic, Andrew Russman DO.

Russman mengungkapkan bahwa ada tiga masalah jantung yang dapat memicu strok pada kelompok usia muda. Salah satu di antaranya adalah patent foramen ovale, yaitu suatu kondisi di mana terdapat lubang-lubang kecil di dua atrium jantung. Kondisi ini bisa terlihat sejak seseorang dilahirkan, namun jarang diskrining sehingga banyak penderita yang tak sadar mengidap kondisi ini.

Masalah jantung lain yang dapat memicu strok pada usia muda adalah diseksi arteri. Persentase strok pada individu berusia di bawah 45 tahun yang dipicu oleh diseksi pembuluh darah di leher bisa mencapai 25 persen.

"Lapisan permukaan yang tipis (pada pembuluh darah) bisa robek, dan kemudian darah bisa masuk ke dinding pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan penyempitan di pembuluh darah dan bisa memicu strok," ujar Russman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement