Selasa 14 Jun 2022 08:12 WIB

Boston Pasang Sensor Urin di Lift Umum

Boston jalankan program baru untuk mengatasi masalah buang air kecil sembarangan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Otoritas Transportasi Teluk Massachusetts (MBTA), Amerika Serikat, berharap masalah urin tidak ada lagi di sekitar lift umum
Foto: forms-surfaces.com
Otoritas Transportasi Teluk Massachusetts (MBTA), Amerika Serikat, berharap masalah urin tidak ada lagi di sekitar lift umum

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Otoritas Transportasi Teluk Massachusetts (MBTA), Amerika Serikat, berharap masalah urin tidak ada lagi di sekitar lift umum. Badan itu telah menjalankan program baru untuk mengatasi buang air kecil sembarangan dengan sistem teknologi pendeteksi.

MBTA yang melayani Boston dan daerah sekitarnya meluncurkan program percontohan musim panas ini. Sensor pendeteksi urin akan ditempatkan di empat lift pusat kota. Boston Herald melaporkan, sensor memperingatkan penjaga transit, yang dapat mengirim kru pembersih.

Sensor di langit-langit lift memiliki kipas yang terpasang, yang memungkinkan mereka untuk menyedot udara. "Pada dasarnya mencium apa yang ada," kata manajer program atau proyek MBTA Meghan Collins.

MBTA berharap program ini membantu meringankan masalah buang air kecil di tempat umum. Collins menyatakan, kebiasaan ini tidak hanya tidak sehat, tetapi juga dapat merusak lift.

Program percobaan ini akan dimulai pada Agustus. Data akan dikumpulkan selama beberapa bulan sebelum badan tersebut membuat keputusan tentang apakah akan melaksanakan program tersebut pada akhir tahun.

Penggunaan sensor bukan konsep baru. Hampir satu dekade lalu, Metropolitan Atlanta Rapid Transit Authority (MARTA) meluncurkan program percontohan yang hampir sama. Menurut The Atlanta Journal-Constitution, sensor ini memicu lampu sorot, alarm, dan peringatan kepada polisi MARTA ketika urin terdeteksi di lift. Lift itu kemudian tidak bisa dioperasikan sampai pembersihan. Program  yang dianggap sukses itu akhirnya diperluas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement