REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Panitia pelaksana Persib Bandung buka suara menyangkut Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang mengalami sejumlah keretakan di beberapa titik. Kondisi tersebut sudah dievaluasi oleh pihak yang berwenang dan akan diikuti oleh panitia.
"Itu ada banyak masukan dari hasil anev (analisis dan evaluasi) kepolisian pasti kita ikuti. Jadi, setiap habis selesai pertandingan ada analisis dan evaluasi, termasuk pengelola harus begini-begini," ujar General Coordinator Panpel Persib Bandung Budi Bram kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Rabu (15/6/2022).
Sesuai kebijakan pemerintah Kota Bandung, ia mengatakan kapasitas penonton yang boleh datang ke stadion hanya mencapai 15 ribu orang. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari keamanan dan antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kapasitas kita tidak mungkin melebihi sesuai yang diarahkan pak wali, sejak awal kita hanya tidak boleh melebihi kapasitas. 15 ribu sekitar segitu. Kita ada zona nyaman," katanya.
Terkait dengan banyaknya penonton yang berada di tribun atas, dia mengaku, akan berupaya melakukan antisipasi. Seluruh masukan dari pihak kepolisian dan pengelola akan ditindaklanjuti.
"(Evaluasi) kalau secara pertandingan lancar meski sempat terhenti itu menjadi catatan dari penyelenggara pusat ke kita," katanya.
Sebelumnya, Persib Bandung telah melakoni pertandingan pertama pada Ahad (12/6/2022) kemarin melawan Bali United dengan skor imbang. Selanjutnya Persib akan bertemu Persebaya di Stadion GBLA Jumat (17/6/2022) ini.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana angkat bicara terkait kondisi Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung yang digunakan sebagai venue Piala Presiden tahun 2022 mengalami retak-retak. Ia menilai kondisi tersebut dilatasi atau pemuaian suatu ruangan.
"Dilatasi itu pasti ada. Sebetulnya dilatasi itu ada, di sudut itu memang dilatasi, sengaja dibuat. Itu memang gak nyambung kan, jadi memang bangunan itu berpisah jadi mungkin karena penurunannya ga bareng, terlihat seperti retak," ujarnya kepada wartawan di Kantor PMI Kota Bandung, Selasa (14/6/2022).
Dia menuturkan, dilatasi sendiri sesuai standar dibangun di pojok-pojok. Oleh karena itu rekomendasi dari pihak kepolisian agar penggunaan tribun hanya yang berada di bagian bawah.
"Ini kan udah 4 tahun gak dipakai kita harus ada kehati-hatian. Kemarin ada rekomendasi dari pihak kepolisian dan dari kita satgas jangan terlalu banyak, minimal tribun bawah, itu ikhtiar kita," katanya.