Kamis 16 Jun 2022 01:44 WIB

Pengamat: Jika untuk Evaluasi Kinerja, Dua Menteri Baru Kurang Pas

Penunjukan dua menteri baru dinilai hanya mengakomodir kepentingan politik.

Rep: Mabruroh/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah), mantan Panglima TNI Marsekal Purn Hadi Tjahjanto (kedua kanan), Wamen PUPR John Wempi Watipo (kanan) dan Sekjen PBB Afriansyah Noor disumpah saat upacara pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan periode 2019-2024 di Istana Negara, Rabu (15/6/2022). Presiden Joko Widodo secara resmi melantik Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Wamen ATR Raja Juli Antoni, Wamendagri John Wempi Watipo dan Wamenaker Afriansyah Noor.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah), mantan Panglima TNI Marsekal Purn Hadi Tjahjanto (kedua kanan), Wamen PUPR John Wempi Watipo (kanan) dan Sekjen PBB Afriansyah Noor disumpah saat upacara pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan periode 2019-2024 di Istana Negara, Rabu (15/6/2022). Presiden Joko Widodo secara resmi melantik Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Wamen ATR Raja Juli Antoni, Wamendagri John Wempi Watipo dan Wamenaker Afriansyah Noor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Joko Widodo resmi melantik Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Keduanya dilantik di Istana Negara, hari ini Rabu (15/6/2022).

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Andri W Kusuma mengaku kurang sependapat dengan pilihan Presiden Jokowi pada dua menteri barunya itu. Menurutnya, jika tujuan perombakan kabinet adalah untuk evaluasi kinerja, maka pilihannya kurang pas.

Baca Juga

“Kalau kita lihat orang-orang yang masuk ke dalam kabinet saat ini, menurut saya, saya agak sedikit berbeda pendapat dengan Pak Presiden yang menyatakan bahwa Pak Zulkifli punya pengalaman segudang terus Pak Hadi Tjahjanto punya pengalaman teritorial, pengalaman teritorial itu berbeda dengan pengalaman mengenai pertanahan,” tuturnya dalam sambungan telepon, Rabu (15/6/2022).

Menurutnya, masalah pertanahan itu banyak macamnya termasuk perkara hukum. Lalu, sambungnya apakah menteri yang baru diangkat ini menguasai hal tersebut.

“Menguasai tidak beliau dengan hukum pertanahan, dan lain turunannya. Menguasai tidak pokok-pokok agraria yang terjadi selama ini. Itu saja dulu. Setelah itu baru dilihat apakah orang ini tepat atau tidak,” tegasnya.

Kemudian Ketua Umum PAN yang menjadi Mendag. Zulkifli memang pernah menjadi Menteri Kehutanan. Dia juga memiliki pengalaman berjualan perabotan rumah tangga, namun tambahnya, ini belum membuktikan bahwa bebannya akan sama ketika menjadi Menteri Perdagangan.

“Jadi saya menduga ini hanya sekadar mengakomodir kepentingan politik sesaat,” tegasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement