Ahad 19 Jun 2022 01:47 WIB

Pertamina Hulu Mahakam Tambah Produksi Gas

Pertamina Hulu Mahakam tambah produksi gas pertama dari anjungan kedua proyek JSN

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Christiyaningsih
Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang merupakan bagian dari Zona 8 Regional Kalimantan Subholding Upstream berhasil melaksanakan kegiatan on stream gas dari anjungan kedua Proyek Jumelai, North Sisi, North Nubi (JSN), yaitu WPS-3 pada Jumat, 10 Juni 2022, di Lapangan Sisi Nubi, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Foto: Pertamina
Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang merupakan bagian dari Zona 8 Regional Kalimantan Subholding Upstream berhasil melaksanakan kegiatan on stream gas dari anjungan kedua Proyek Jumelai, North Sisi, North Nubi (JSN), yaitu WPS-3 pada Jumat, 10 Juni 2022, di Lapangan Sisi Nubi, Kabupaten Kutai Kartanegara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang merupakan bagian dari Zona 8 Regional Kalimantan Subholding Upstream berhasil melaksanakan kegiatan on stream gas dari anjungan kedua Proyek Jumelai, North Sisi, North Nubi (JSN), yaitu WPS-3 pada Jumat (10//6/2022) di Lapangan Sisi Nubi, Kabupaten Kutai Kartanegara. Setelah kesuksesan on stream dari anjungan pertama JML1, aliran gas perdana dari anjungan WPS-3 ini menandakan PHM secara resmi menambah produksi gas yang berasal dari Proyek JSN yaitu dari sumur SS-301 sebesar 22,51 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

General Manager PHM, Krisna, mengatakan keberhasilan PHM untuk mengalirkan gas dari proyek JSN ini, baik dari anjungan pertama dan kedua, merupakan wujud komitmen perusahaan untuk merealisasikan program kerja yang didukung oleh diterimanya persetujuan insentif migas dari pemerintah.

Baca Juga

“Sejak persetujuan insentif migas diberikan di tahun 2021 lalu, seluruh jajaran manajemen dan pekerja PHM terus melakukan berbagai langkah strategis untuk merealisasikan program kerja yang telah disetujui. Selain meningkatkan jumlah aktivitas pengeboran, kami berhasil menemukan sumber cadangan migas baru dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang dapat mendukung pencapaian target produksi migas Indonesia di 2030,” ujar Krisna.

Selain itu, menurut Krisna, PHM juga menerapkan praktik-praktik engineering terbaik dalam memelihara dan meningkatkan keandalan fasilitas operasi dan produksi migas yang sudah berumur puluhan tahun sehingga tetap beroperasi secara optimal. ”Dengan insentif yang diberikan kepada kami, maka keberlangsungan investasi dan produksi PHM dapat dipertahankan sehingga penyediaan energi bagi kebutuhan nasional dapat tercapai,” jelasnya.

Senior Manager Subsurface Development & Planning PHM Ferico Afrinas mengatakan cadangan gas dari Plan of Development Lapangan North Sisi North Nubi diperkirakan sebesar 82 BSCF dengan kondensat 626 Mstb. “Selain dua sumur yang sudah on stream yaitu SS-301 & 302, saat ini PHM fokus menyelesaikan operasional pengeboran dan produksi di 10 sumur sisanya. Rencananya penambahan produksi lainnya akan dihasilkan melalui sumur SS-302 yang juga berasal dari anjungan yang sama,” ujar Ferico.

Senior Manager Project PHM Setyo Sapto Edi menjelaskan anjungan WPS-3 memiliki desain kapasitas produksi hingga 45 MMscfd dan PHM pun berhasil menyelesaikan proyek pembangunan anjungan yang ketiga. “PHM telah menyelesaikan pembangunan anjungan ketiga yaitu WPN-4 dan telah Ready for Drilling sejak tanggal 22 Februari 2022, dan saat ini masih dalam proses pengeboran serta ditargetkan akan dapat on stream pada bulan Agustus 2022,” ujar Edi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement