REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Pendidikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Saepudin Muhtar alias Gus Udin mengajak para peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU) untuk terlibat membangun daerah."Kader PKU harus berperan serta dalam pembangunan baik dalam sisi pemikiran maupun kebijakan," ungkapnya saat menjadi narasumber dalam PKU angkatan XVI di Wisma Dharmais, Sukaraja, Bogor, Senin 920/6/2022).
Menurutnya, kader ulama bentukan MUI Kabupaten Bogor memiliki kemampuan dan kapasitas yang mumpuni disertai keilmuan, sehingga menjadi bekal saat berperan serta dalam pembangunan."Jika dihitung, setiap angkatan ada 50 kader dari 40 kecamatan dan saat ini sudah angkatan ke-16, artinya sudah pantas kader PKU untuk berperan serta dalam pembangunan baik di tingkat lokal maupun nasional dengan prinsip saling mendukung satu sama lain," katanya.
Gus Udin menyebutkan, proses seleksi peserta PKU melalui mekanisme yang ketat, mulai dari keilmuan, pengetahuan agama, wawasan kebangsaan, politik, dan kedaerahan. Berbagai poin penilaian itu menjadi tolak ukur kepantasan kader PKU untuk berperan serta diberbagai bidang, baik di tingkat lokal maupun nasional.
"Saya yakin, kader PKU mampu mengatasi permasalahan-permasalahan baik ditingkat lokal Kabupaten Bogor maupun di tingkat nasional karena tidak sedikit kader PKU yang berkontribusi langsung dalam pembangunan," kata Gus Udin yang juga Dosen Universitas Djuanda (Unida) Bogor.
Menurutnya, keistiqomahan MUI menyelenggarakan program kaderisasi ulama ini karena adanya kerja sama yang baik antara MUI Kabupaten Bogor dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor."Tentu ini berjalan atas kerja sama yang baik, terjalinnya sinergitas antara Ulama dan Umara, antara MUI dengan Pemerintah Daerah, alhamdulillah," tuturnya.
Kaderisasi ulama ini berlangsung selama empat bulan setiap tahunnya. Para pesertanya berjumlah 50 orang yang lulus seleksi, berasal dari utusan MUI Kecamatan, Pondok Pesantren, Ormas Islam, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkab Bogor.