REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Anak usaha Pertamina, Pelita Air membuka penerbangan perdana rute Jakarta-Yogyakarta di Yogyakarta International Airport (YIA), Senin (20/6). Rute ini dibuka setelah rute Jakarta-Denpasar dibuka sebelumnya.
Direktur Utama PT. Pelita Air Service, Dendy Kurniawan mengatakan, landainya kasus Covid-19 memunculkan tren kenaikan jumlah penumpang pesawat terbang. Hal ini yang mendasari pihaknya untuk membuka rute penerbangan komersial.
"Nyatanya animo dan permintaan masyarakat untuk traveling saat ini cukup tinggi karena kasus Covid-19 yang melandai. Meski dari sisi kapasitas, pemain maskapai penerbangan belum sebanding dengan demand karena belum normal," kata Dendy usai Seremonial Penerbangan Perdana Pelita Air Rute Jakarta-Yogyakarta-Jakarta di YIA, Senin (20/6).
Dendy menyebut, pembukaan rute Jakarta-Yogyakarta ini juga merupakan wujud dukungan terhadap kebangkitan pariwisata DIY. Sebab, DIY dinilai menjadi salah satu destinasi prioritas yang dikunjungi di masa pandemi Covid-19 saat ini.
"Selain (juga) mendukung kebutuhan layanan udara bagi para pelajar yang kuliah di Yogyakarta dan pelaku perjalanan bisnis," ujarnya.
Ia menjelaskan, Pelita Air berupaya memberikan opsi baru transportasi udara dengan harga yang terjangkau. Menurutnya, anak perusahaan PT. Pertamina ini masuk dalam kategori maskapai medium.
Sebagai bagian dari upaya memuaskan pelanggan, pihaknya memberikan juga menyediakan layanan menikmati entertainment melalui gadget masing-masing penumpang. Layanan ini dihadirkan dengan tanpa biaya tambahan.
"Maskapai penerbangan Pelita Air hadir di DIY juga untuk mendukung hajatan G20, disamping memang untuk memberi nilai tambah destinasi super prioritas," jelas Dendy.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan, hadirnya layanan Pelita Air menjadikan masyarakat memiliki alternatif pilihan penerbangan. Selain itu, masyarakat juga mendapatkan kesempatan untuk terbang dengan lebih nyaman dan harga yang terjangkau.
"Saya meyakini bahwa transportasi udara dapat menjadi salah satu solusi pembangunan ekosistem transportasi DIY," katanya.