Selasa 21 Jun 2022 21:11 WIB

Lima Kabupaten/Kota di Kepulauan Riau Bertahan dengan Status Nihil Kasus Covid-19

Tiga dari lima kabupaten/kota di Kepulauan Riau bahkan sudah sebulan nihil Covid-19.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau mencatat lima kabupaten dan kota di wilayah itu bertahan nihil kasus aktif COVID-19, tiga di antaranya lebih dari sebulan.
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau mencatat lima kabupaten dan kota di wilayah itu bertahan nihil kasus aktif COVID-19, tiga di antaranya lebih dari sebulan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau mencatat lima kabupaten dan kota di wilayah itu bertahan nihil kasus aktif COVID-19, tiga di antaranya lebih dari sebulan. Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Adi Prihantara, di Kota Tanjungpinang, Selasa (21/6/2022), mengatakan kabupaten dan kota yang nihil kasus aktif COVID-19 adalah Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, Kabupaten Natuna, Kabupaten Lingga, dan Kabupaten Kepulauan Anambas.

Lingga, Anambas dan Natuna nihil kasus aktif COVID-19 lebih dari sebulan lalu. Sementara Bintan dan Tanjungpinang berulang kali nihil kasus aktif COVID-19, namun tidak bertahan lama. 

Baca Juga

Begitu pula dengan Kota Batam dan Kabupaten Karimun. Dua daerah ini berulang kali nihil kasus aktif COVID-19, namun hanya bertahan sebentar. Saat ini, kasus aktif di Batam dan Karimun masing-masing dua orang. 

Sementara sejak dua hari lalu sampai sekarang tidak ada penambahan pasien baru. Kasus kematian pasien COVID-19 juga jarang terjadi sejak tiga bulan terakhir.

"Mudah-mudahan seluruh pasien COVID-19 segera sembuh," ucap Sekda Kepri itu.

Satgas Penanganan COVID-19 RI menetapkan Lingga dan Anambas sebagai Zona Hijau. Lima daerah lainnya di Kepri yakni Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kota Batam, Tanjungpinang dan Kabupaten Natuna masih berstatus sebagai Zona Kuning atau risiko penularan rendah.

"Kami imbau masyarakat untuk menaati protokol kesehatan terutama saat beraktivitas di tempat keramaian," katanya.

Terkait Omicron BA.4 dan BA.5, subvarian dari COVID-19, sejauh ini belum ditemukan di Kepri. Meski demikian, ia minta masyarakat tetap waspada dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Di berbagai daerah jumlah kasus aktif COVID-19 cenderung meningkat, karena itu kita harus waspada tanpa panik," imbaunya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement