Rabu 22 Jun 2022 15:57 WIB

Resmikan PUSIBA, Wapres Ingin Lulusannya Dakwahkan Islam Moderat 

PUSIBA diluncurkan sebagai upaya untuk mencetak kader Islam moderat

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meresmikan Gedung Kampus Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (PUSIBA) di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (22/6).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meresmikan Gedung Kampus Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (PUSIBA) di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI— Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap lulusan Kampus Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (PUSIBA) menyebarkan pemahaman Islam moderat. 

Wapres mengatakan, sebagai Pusat Bahasa Arab Al-Azhar Cabang Indonesia, para mahasiswa dan lulusannya bisa menyebarkan paham sesuai manhaj Al Azhar yang merupakan salah satu benteng keislaman yang moderat. 

Baca Juga

"Kelak merekalah duta-duta Al-Azhar di Indonesia yang akan menyebarluaskan pemahaman Islam yang moderat sesuai manhaj Al-Azhar," ujar Wapres saat meresmikan Gedung Kampus PUSIBA di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (22/6/2022). 

Wapres berpesan agar penyelenggara pendidikan menjadikan PUSIBA sebagai pusat aktivitas sosial, dakwah, dan pendidikan keagamaan Al-Azhar di Indonesia. Selain mengasah kemampuan bahasa Arab, Wapres meminta agar wawasan keislaman dan keindonesiaan para calon mahasiswa juga mendapat perhatian.  

Wapres juga mengapresiasi dibangunnya gedung Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab atas prakarsa dan kerja sama Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia. Sebagai satu-satunya cabang Pusat Bahasa Al-Azhar di luar Mesir, sekaligus disupervisi langsung oleh Al-Azhar. 

Wapres berharap para calon pelajar dan mahasiswa Al-Azhar agar memanfaatkan kegiatan belajar di Pusat Bahasa ini dengan sebaik mungkin. Saat ini, kata Wapres, tidak kurang dari 10 ribu pelajar dan mahasiswa Indonesia tengah belajar di Al-Azhar. 

"Menjadi tanggung jawab kita sekalian untuk memastikan agar setiap calon mahasiswa Indonesia yang akan belajar di Mesir telah memiliki kemampuan bahasa Arab dan wawasan keislaman yang baik," kata Wapres. 

Selain itu, kata Wapres, hubungan antara Indonesia dan Al-Azhar sudah lama terjalin erat sejak 1850-an. Sebagai lembaga keagamaan, pendidikan, sosial dan dakwah Islam tertua, Al-Azhar selalu di garda terdepan dalam mendidik umat dan mengembangkan dakwah Islam yang moderat dan toleran, bukan hanya di Mesir, melainkan di seluruh dunia. 

Apalagi dengan keberadaan ulama-ulama besar serta tradisi keilmuan Islam yang kuat dan bercirikan moderat, menjadi daya tarik tersendiri bagi Al-Azhar. 

"Ribuan pelajar dari berbagai penjuru dunia datang menimba ilmu, tidak terkecuali dari Indonesia. Meski jauh secara geografis, tetapi Mesir dan Al-Azhar selalu dekat di hati masyarakat Indonesia," ujar Wapres.      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement