Rabu 22 Jun 2022 17:22 WIB

Terhalang Gunakan Air untuk Junub, Tetap Boleh Berhubungan Intim?

Berhubungan suami istri yang sah memiliki muatan pahala yang besar

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Hubungan Intim. Berhubungan suami istri yang sah memiliki muatan pahala yang besar
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Hubungan Intim. Berhubungan suami istri yang sah memiliki muatan pahala yang besar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Orang-orang yang tak bisa menggunakan air, baik itu sedang dalam perjalanan maupun memiliki penyakit tertentu apakah diperbolehkan untuk melakukan hubungan intim suami istri?  

Abdul Qadir Muhammad Manshur dalam buku Panduan Shalat Muslimah menjabarkan hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Amru. 

Baca Juga

عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده قال: قال رجل: يا رسول الله، الرجل يغيب لا يقدر على الماء أيجامع أهله؟ قال: نعم 

Dari Amr bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya,, dia berkata, “Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya. Ia berkata, "Wahai Rasulullah, seorang laki-laki sedang berpergian dan tidak bisa menggunakan air. Apakah dia boleh menyetubuhi istrinya?" Rasulullah SAW pun menjawab, "Ya." (HٍٍR Ahmad).  

Dalam hadits lainnya, Ibnu Abbas berkata, "Suatu ketika Rasulullah SAW keluar. Kemudian beliau menumpahkan air. Beliau pun bertayamum dengan debu. Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya air dekat darimu'. Beliau pun berkata, 'Aku tidak tahu apakah aku bisa mencapainya atau tidak." (HR Ahmad dan Thabarani: hadis dhaif).  

Sayyidah Aisyah berkata, "Apabila Rasulullah SAW menyetubuhi seorang istri beliau dan malas untuk bangun, beliau memukulkan tangan beliau pada dinding dan bertayamum." (HR Thabarani). 

Ibnu Rusyd dalam kitab Bidayat Al-Mujtahid wa Nihayat Al-Muqtashid menjelaskan bahwa para ulama bersepakat terdapat dua golongan orang yang diperbolehkan melakukan tayamum. Pertama, orang sakit, dan kedua orang yang dalam perjalanan yang tidak mendapatkan air.  

Para ulama hanya berselisih pendapat tentang empat orang. Yakni orang sakit yang mendapatkan air tapi takut menggunakannya, orang yang menetap di rumah dan tidak mendapatkan air, orang yang sehat yang dalam perjalanan dan mendapatkan air tetapi terhalang oleh rasa takut untuk mencapainya, dan orang yang takut menggunakan air karena suhu yang sangat dingin.  

Pahala 

Seorang suami yang menyetubuhi istrinya dengan benar, maka dia mendapatkan pahala. Hal ini sebagaimana disabdakan Nabi SAW dari Abu Dzar al-Ghifari:

وفي بُضع أحدكم صدقة ، قالوا : يا رسول الله أيأتي أحدُنا شهوتَه ويكون له فيها أجر ؟ قال : أرأيتم لو وضعها في حرام أكان عليه فيها وزر ؟ فكذلك إذا وضعها في الحلال كان له أجر

“Hubungan badan antara kalian (dengan istri atau hamba sahaya kalian) adalah sedekah. Para sahabat lantas bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, apakah jika kami mendatangi istri kami dengan syahwat itu mendapatkan pahala?’ Beliau menjawab, ‘Bukanlah jika kalian bersetubuh pada sesuatu yang haram, kalian mendapatkan dosa? Oleh karena itu, jika kalian bersetubuh pada sesuatu yang halal, tentu kalian akan mendapatkan pahala.” (HR Muslim).         

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement