Rabu 22 Jun 2022 18:53 WIB

Mentan SYL Peringati HKP dengan Panen Padi dan Tanam Kedelai dari Kabupaten Sukoharjo

Mentan berharap momentum ini dapat menjadi titik balik semangat insan tani Indonesia

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memperingati Hari Krida Pertanian (HKP) dengan menggelar panen padi program IP400 dan penanaman Kedelai lokal di Desa Tegalsari, Kecamatan Waru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memperingati Hari Krida Pertanian (HKP) dengan menggelar panen padi program IP400 dan penanaman Kedelai lokal di Desa Tegalsari, Kecamatan Waru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memperingati Hari Krida Pertanian (HKP) dengan menggelar panen padi program IP400 dan penanaman Kedelai lokal di Desa Tegalsari, Kecamatan Waru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Mentan berharap momentum ini dapat menjadi titik balik semangat insan tani Indonesia dalam meningkatkan produksi nasional.

"Hari Krida ini harus menambah semangat kita bahwa kita siap menghadapi semua peluang dan kesempatan yang ada. Hari Krida merupakan waktu yang tepat untuk meneguhkan tekad dan kemauan kita agar tahun ini pertanian kita lebih baik, lebih maju, mandiri, dan lebih modern lagi," ujar Mentan SYL, Rabu (22/6/2022).

Baca Juga

Disisi lain, mentan mengatakan pola tanam IP400 yang dikerjakan bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengakses pasar dunia melalui ekspor. Contohnya, kata dia, saat ini sudah lebih dari 22 negara yang menutup diri dan tidak mau mengekspor produk pangannya.

"Yang paling penting dari program IP400 ini adalah memindahkan paradigma rakyat menjadi sebuah edukasi, bahwa empat kali menanam dalam satu tahun itu hal yang sangat pasti dan harus kita mulai dari sekarang," katanya, dalam siaran pers.

photo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memperingati Hari Krida Pertanian (HKP) dengan menggelar panen padi program IP400 dan penanaman Kedelai lokal di Desa Tegalsari, Kecamatan Waru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. - (Kementan)

Mentan menambahkan, sejauh ini program IP400 merupakan program yang memiliki efisiensi cukup bagus jika dibandingkan dengan cetak sawah. Apalagi pemerintah sudah menyiapkan varietas genjah sebagai varietas unggul yang memiliki percepatan maksimal.

"Yang penting pengendalian OPT terus dilakukan, kemudian syarat tersedia air secara hemat," katanya.

Perlu diketahui, pelaksanaan IP400 di Kabupaten Sukoharjo memiliki luas panen sebanyak 10 ribu hektare yang tersebar di Kecamatan Weru 909 hektare dan Desa Tegalsari 235 hektare. Dari penanaman ini Rata-rata provitasnya mencapai 73,78 ku per hektare. Adapun pelaksanaan Gerakan IP400 Tahun 2021 mencapai 2.088 Ha dan tahun 2022 7.912 hektare sehingga total Gerakan IP400 Tahun 2022 mencapai 10 ribu hektare.

Di lokasi yang sama, SYL juga menyaksikan penanaman kedelai secara virtual. Kata SYL, penanaman ini merupakan komitmen pemerintah terhadap produksi produk lokal dan menekan impor. Apalagi kebutuhan kedelai saat ini mencapai 3 juta ton pertahun. Secara reguler, penanaman kedelai dilakukan di luas area 52 ribu hektare yang ada di 16 Provinsi.

"Untuk penanaman ABT 300 ribu hektare tersebar di 14 Provinsi. Saya kira ke depan kita perlu terus berinovasi dan keseriusan bersama," katanya.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat melalui Kementan atas perhatian besarnya terhadap sektor pertanian di wilayah kerjanya. Menurut Etik, program IP400 merupakan program yang perlu dikembangkan karena berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani.

"Alhamdulillah respon petani terhadap kegiatan IP400 juga semakin bagus. Jadi kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Menteri Pertanian, ini merupakan hal yang baru bagi petani bertanam empat kali dalam satu tahun. Sebelumnya petani kami maksimal hanya tanam tiga kali dalam satu tahun bahkan ada yang dua tahun, alhamdulillah sekarang meningkat menjadi empat kali dalam setahun," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement