Rabu 22 Jun 2022 23:28 WIB

Realisasi Distribusi Pupuk Subsidi di Aceh Utara Capai 3.850 Ton

Meski kuotanya turun, pupuk subsidi di Aceh Utara dipastikan cukup untuk petani.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja menata pupuk urea di dalam gudang persediaan pupuk Desa Blang Sapek, Kecamatan Suka Makmur, Nagan Raya, Aceh, Kamis (10/9/2020). Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara menyatakan realisasi pendistribusian pupuk urea bersubsidi di kabupaten itu sejak Januari hingga Mei 2021 mencapai 3.850 ton dari total kuota 9.500 ton.
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Pekerja menata pupuk urea di dalam gudang persediaan pupuk Desa Blang Sapek, Kecamatan Suka Makmur, Nagan Raya, Aceh, Kamis (10/9/2020). Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara menyatakan realisasi pendistribusian pupuk urea bersubsidi di kabupaten itu sejak Januari hingga Mei 2021 mencapai 3.850 ton dari total kuota 9.500 ton.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara menyatakan realisasi pendistribusian pupuk urea bersubsidi di kabupaten itu sejak Januari hingga Mei 2021 mencapai 3.850 ton dari total kuota 9.500 ton.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara Erwandi di Lhokseumawe, Rabu (22/6/2022), mengatakan, kuota pupuk urea bersubsidi pada 2022 terjadi pengurangan 1.500 ton dari tahun sebelumnya sebanyak 11 ribu ton. "Hingga Mei 2022, pupuk urea bersubsidi yang sudah didistribusikan sebesar 40,52 persen atau 3.850 ton. Sementara, persediaan pupuk urea saat ini sebanyak 5.650 ton," kata Erwandi.

Baca Juga

Erwandi mengatakan, untuk realisasi pendistribusian pupuk nitrogen fosfor dan kalium (NPK) bersubsidi mencapai 2.765 ton dari total kuota sebanyak 5.950 ton. Untuk pupuk SP-36 baru 20,29 persen atau 720 ton dari kuota 3.550 ton, pupuk ZA masih 2,59 persen atau 734 ton dari kuota 28.347 ton, organik baru 10,14 persen atau 302 ton dari kuota 2.976 ton.

Menurut Erwandi, kendati kuota pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Aceh Utara turun, namun dipastikan mampu mencukupi kebutuhan petani di daerah itu. "Kami juga berupaya mendapatkan penambahan kuota pupuk bersubsidi. Apalagi saat ini harga pupuk nonsubsidi cukup membebani petani," kata Erwandi.

Erwandi mengatakan Kabupaten Aceh Utara memiliki areal persawahan terluas di Provinsi Aceh. Luas sawah yang produktif di daerah itu mencapai 39 ribu hektare.

"Jika terjadi kekurangan pupuk bersubsidi, kami mengajak petani menggunakan pupuk organik. Pupuk organik, selain menyuburkan, juga mampu meningkatkan produktivitas tanaman," kata Erwandi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement