REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto merespons positif terbentuknya koalisi antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem. Secara khusus Hasto mengucapkan selamat atas terbangunnya koalisi antarkeduanya.
"Ya itu bagus sekali ada partai yang secara dini membangun koalisi antara Nasdem dengan PKS, PDI Perjuangan mengucapkan selamat atas koalisi Nasdem dan PKS tersebut," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6).
Hasto mengatakan, bagi PDIP yang dilakukan saat ini adalah fokus turun ke masyarakat menyerap aspirasi untuk membantu memulihkan masyarakat dari dampak pandemi covid-19. Saat ditanya peluang PDIP gabung dalam koalisi tersebut, Hasto menegaskan, PDIP tidak akan bekerja sama dengan PKS. "Ya kalau dengan PKS tidak," ujarnya.
Sementara itu terkait peluang kerja sama dengan Partai Nasdem, Hasto menyebut, sejak 2014 partainya melakukan kerja sama dengan Partai Nasdem. Namun untuk Pemilu 2024 mendatang, Hasto mengatakan, tiap partai punya strategi masing-masing.
"Kalau kami 2024 harus diawali dengan memperhebat pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin dulu itu setelah tercapai, kemarin kan Pak Jokowi baru ke IKN setelah itu berjalan dengan baik baru Agustus untuk pencalonan capres-cawapres ya 3 bulan 4 bulan misalnya itu baru dikerucutkan, sehingga Pemilu bisa dilakukan dengan suasana optimisme karena semua bergerak mendukung Pak Jpkowi pada saat ini," jelasnya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menggelar pertemuan ihwal penjajakan koalisi untuk pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Kesepahaman terjadi karena kedua partai memiliki kesadaran dalam membagun suasana yang kondusif jelang kontestasi nasional.
"Ada banyak kesamaan pandangan pikiran yang amat sangat dimungkinkan untuk dikolaborasikan bersama, menjadi suatu harapan bagi meningkatkan upaya-upaya yang memang harus dipersiapkan dari dini agar kualitas pemilu pada tahun 2024," ujar Surya di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (22/6).