REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Irjen Kementerian Pertanian (Kementan) Jan Samuel Maringka mengatakan, pihaknya saat ini terus menjalin sinergis dengan berbagai pihak untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
"Ini adalah suatu strategi dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, kita tidak lagi berada di dalam ruangan saja untuk mengaudit tetapi kita turun membangun sinergi dan fokus pada program-program strategis nasional," katanya.
Hal ini disampaikannya usai menghadiri Rapat Koordinasi Pengawasan Ketahanan Pangan NTT yang dihadiri oleh Kapolda NTT Irjen Pol Setyo Budiyanto, Kajati NTT Hutama Wisnu, dan beberapa pihak terkait. Jan Maringka menilai banyak program nasional yang berkaitan dengan mendukung ketahanan pangan nasional sehingga menurut dia perlu ada kebersamaan serta sinergi dalam mendukung hal tersebut.
Menurut dia, dengan adanya sinergi dengan aparat penegak hukum tidak ada lagi keragu-raguan sehingga perjalanan pembangunan di bidang pertanian bisa berjalan tepat waktu serta tepat sasaran. Kementan sendiri juga, tambah dia, tidak hanya berkutat tentang harga pangan, tetapi Kementan juga mempunyai tugas serta kontrol untuk memberikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
"Jadi tugas kami itu menyiapkan lahan yang mumpuni agar bisa ditanami, guna mendukung program-program pembangunan nasional," tambah dia.
Berkaitan dengan pengawasan ketahanan pangan di NTT sebagai daerah kepulauan, kata dia, sinergi yang sudah dibangun baik ditahap awal perencanaan sampai pada tahap pelaksanaan menjadi kunci bersama untuk meningkatkan ketahanan pangan di suatu daerah.
"Kita sudah jalin sinergi. Jadi ada Kapolda NTT dengan jajarannya, ada Kajati dengan jajarannya, dengan inspektorat dan dengan BPKP juga," ujar dia.
Keberadaan sejumlah instansi tersebut, kata dia, bisa menjadi perwakilan pemerintah untuk bisa melihat bersama bagaimana soal keberpihakan pemerintah kepada masyarakat dan apakah program strategis nasional itu berjalan baik.