Jumat 24 Jun 2022 15:30 WIB

Cara Menghindari Sifat Pelit

Ada dua cara bagi umat Islam agar terhindar dari sifat pelit.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Agung Sasongko
Pelit dan mabuk harta (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pelit dan mabuk harta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Tasawuf Ustaz Azka Fuady menjelaskan, ada dua cara bagi umat Islam agar terhindar dari sifat pelit. Sebab, pelit merupakan sifat yang tercela yang patut untuk dihindari. 

Menghindari sifat pelit dapat dilakukan dengan dua cara. Yang pertama, dia menjabarkan, dengan belajar dan memahami bahwa sifat pelit itu adalah bagian dari akhlak yang buruk. 

Baca Juga

"Nabi pernah berkata bahwa tidak akan berkumpul dua golongan di surga, yaitu orang yang kikir dan yang su-ul-khuluq (berakhlak buruk)," kata Ustaz Azka saat dihubungi Republika, Kamis (23/6). 

Adapun cara yang kedua adalah dengan mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah orang yang pelit. Menurut dia, umat Islam harus menengok kepada sebaik-baiknya teladan di muka bumi ini, yakni Rasulullah SAW. 

Rasulullah bukanlah pribadi yang pelit dan merupakan makhluk Allah yang paling dermawan. Maka jika seseorang sudah dapat menghindari sifat pelit dan hendak bersedekah, dia menilai, tirulah sedekahnya Rasulullah SAW. 

"Rasulullah bersedekah tidak mau niatnya itu dipuji orang. Rasulullah contoh akhlak terpuji yang paling utama dijadikan panutan," kata dia. 

Dia menekankan bahwa sifat pelit bukan bagian dari akhlak yang terpuji. Sedangkan dalam Islam, penekanan akhlak sangat ditekankan. Tasawuf, menurut dia, adalah ilmu yang mempelajari dan menggali tentang akhlak. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement