REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, realisasi pendapatan daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov Jabar tahun 2021 melebihi target. Yakni, berhasil menyentuh angka 102,41 persen.
Hal itu dikatakan Gubernur saat menyampaikan nota pengantar laporan pertanggungjawaban APBD tahun 2021 dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, akhir pekan ini.
Menurut Ridwan Kamil, jika dinominalkan hingga 31 Desember 2021 maka realisasi pendapatan daerah Pemprov Jabar berhasil meraup Rp36,991 triliun. Angka tersebut berhasil melebihi target pendapatan yang telah ditetapkan sebesar Rp 36,123 triliun.
"Pendapatan daerah tersebut bersumber dari, pendapatan asli daerah (PAD), realisasinya mencapai Rp 20,333 triliun lebih, atau 103,99 persen dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp 19,553 triliun lebih," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Sedangkan, terkait realisasi APBD tahun 2021 sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) yaitu sebesar Rp 2,575 triliun. Kepada pemimpin Rapat Paripurna yang hadir, Emil meminta, untuk mengawal lebih lanjut mengenai laporan pertanggung jawaban yang telah disampaikan.
"Mudah-mudahan materi dan penjelasan secara garis besar mengenai laporan pertanggung jawaban pelaksanaan APBD Provinsi Jabar tahun anggaran 2021 ini, dapat dijadikan bahan pembahasan lebih lanjut," katanya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari mengapresaisi kinerja Pemprov Jabar di tengah pandemi yang mampu mengoptimalkan pendapatan daerah. "Kita ketahui bersama selama dua tahun berturut-turut kemarin kan kita dilanda pandemi pendapatan kita tak bisa mencapai target," ujar Ineu kepada Republika, Ahad (26/6).
Ineu menjelaskan, selama dua tahun pandemi akibat pendapatan tak mencapai target, Pemprov Jabar sampai melakukan refocusing anggaran hingga 5 kali. "Kan karena faktor pendapatan yang tak sesuai dengan target makanya refocusing terus," katanya.
Kedua, Ineu menilai, dengan capaian pendapatan yang melampaui dari target yang diperkirakan berarti bagus. Hal itu pun, sekaligus menunjukkan tentunya kebangkitan ekonomi pasca pandemi berjalan.
Ineu mengatakan, dengan melampaui target walaupun hanya 2 persen, setidaknya dari target pasca-pandemi ada pertumbuhan.