Senin 27 Jun 2022 18:18 WIB

Tanah Bambu Luncurkan Program Satu Desa Satu Masjid

Bagi desa yang sudah memiliki masjid akan diperbaiki dan diperkuat.

ILUSTRASI SUNSET, MENARA MASJID, ILALANG, SILUET
Foto: Republika/Yogi Ardhi Cahyadi
ILUSTRASI SUNSET, MENARA MASJID, ILALANG, SILUET

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu di Provinsi Kalimantan Selatan meluncurkan program satu desa satu masjid untuk mewujudkan daerah yang dikenal dengan julukan "Bumi Bersujud" itu sebagai "Serambi Madinah"."Selain untuk mewujudkan pembangunan darah menuju serambi Madinah, program ini upaya untuk memakmurkan seluruh masjid di wilayah Tanah Bumbu," kata Bupati Tanah Bumbu dr Zairullah Azhar di Batulicin Senin (27/6/2022).

Harapan, agar anak-anak muslim dan muslimah dapat dididik di lingkungan masjid, sehingga mereka dapat tumbuh cerdas, berilmu, beriman, dan bertakwa dan mampu berkompetitif.Menurutnya, program yang diluncurkan itu merupakan program spesial, untuk menjadikan masyarakat muslim di Tanah Bumbu lebih mencintai dan mendalami aturan-aturan Agama Islam yang benar.

Baca Juga

"Sebagai langkah awal, maka setiap desa harus ada satu masjid yang akan menjadi pusat kegiatan keagamaan," ujarnya.

Bagi desa yang sudah memiliki masjid akan diperbaiki dan ditambah saranan dan prasarana seperti lampu, air, ambal, kamar mandi dan toilet, kasur agar bangunan Masjid menjadi indah dan bersih.Selain itu pemerintah daerah juga akan menyediakan guru pendidik dan dibiayai menggunakan dan APBD.

"Bagaimana pentingnya masjid masjid menjadi pilihan untuk mendidik anak-anak di Tanah Bumbu, karena masjid merupakan rumah Allah dan sebaik-baik tempat adalah masjid," demikian bupati.

Sementara itu, jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 144 desa dan 5 kelurahan.Data sementara jumlah masjid di Tanah Bumbu ada 112 buah, terdiri dari satu masjid besar, 6 masjid jami, dan 105 masjid umum.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement