Selasa 28 Jun 2022 10:02 WIB

Saham Blue Chip Masuk Top Losers, IHSG Dibuka Melemah

Amblasnya saham-saham teknologi juga menjadi kontributor melemahnya IHSG.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Selasa (28/6/2022). Penurunan IHSG didorong masuknya saham-saham blue chip ke dalam daftar emiten top losers.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Selasa (28/6/2022). Penurunan IHSG didorong masuknya saham-saham blue chip ke dalam daftar emiten top losers.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Selasa (28/6/2022). IHSG melemah ke level 7.006,40 hingga sempat meninggalkan level psikologis ke posisi 6.973,36. 

Penurunan IHSG didorong masuknya saham-saham blue chip ke dalam daftar emiten top losers. Beberapa diantaranya yakni MDKA yang terpangkas 3,37 persen, INCO jatuh 3,81 persen serta ADMR terkoreksi 2,05 persen.

Baca Juga

Selain itu, amblasnya saham-saham teknologi juga menjadi kontributor melemahnya IHSG. Pagi ini, BUKA dan GOTO kompak mengalami penurunan lebih dari 2 persen. Secara sektoral, saham teknologi melemah 1,65 persen.

IHSG diproyeksi melemah pada perdagangan hari ini sejalan dengan bursa utama Wall Street. "Wall Street semalam ditutup turun di tengah minimnya katalis yang dapat memperbaiki sentimen investor," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Selasa (28/6/2022).

Selain itu, investor menunggu sejumlah rilis data ekonomi AS, terutama core PCE, minggu ini. Menurut riset, investor mengantisipasi apa yang akan terjadi pada musim laporan keuangan kuartal II 2022.

Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun naik 8 bps menjadi 3,20 persen setelah rilis data ekonomi AS semalam secara tak terduga keluar lebih baik dari ekspektasi pasar.

Di pasar komoditas, harga minyak mentah menguat tipis karena investor menunggu langkah terhadap ekspor minyak dan gas dari Rusia yang mungkin akan dihasilkan oleh pertemuan negara-negara anggota G7 yang sedang berlangsung di jerman.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement