Selasa 28 Jun 2022 11:58 WIB

Pengamat Apresiasi BRI Terbitkan Green Bond Rp 5 Triliun untuk Proyek Ekonomi Hijau

Semangat BRI merilis obligasi hijau seiring dengan tren industri perbankan global

Red: Gita Amanda
Semangat BRI merilis obligasi hijau seiring dengan tren industri perbankan global.
Foto: BRI
Semangat BRI merilis obligasi hijau seiring dengan tren industri perbankan global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya dalam memitigasi perubahan iklim semakin ditunjukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Komitmen ini dibuktikan salah satunya lewat aksi korporasi terbaru, yakni merilis green bond atau obligasi berwawasan lingkungan berkelanjutan I Bank BRI. Adapun target penghimpunan dana sebesar Rp 15 triliun dengan jumlah emisi Tahap I Tahun 2022 sebanyak-banyaknya Rp 5 triliun.

Ali Darwin, Chairman and Executive Director of the National Center for Sustainability Reporting (NCSR) mengatakan, semangat BRI merilis obligasi hijau tersebut seiring dengan tren industri perbanka Eden global. Menurutnya, surat utang ini akan menjadi modal bagi BRI dalam membiayai proyek-proyek ekonomi hijau.

Baca Juga

“Prospek green bond itu menarik sekali saat ini. Proyek hijau semakin banyak dan bank butuh sumber pendanaan yang besar,” katanya, dalam siaran pers, Selasa (28/6/2022).

Dengan menerbitkan green bond, kata Ali, artinya bank sudah berkomitmen kuat untuk menyalurkan pembiayaan ke proyek-proyek tersebut. Seperti diketahui, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 60/POJK.04/2017 mengatur, obligasi hijau hanya dapat diterbitkan untuk pembiayaan dan/atau pembiayaan Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).

Lebih lanjut, KUBL yang dimaksud adalah proyek yang berkaitan dengan energi terbarukan hingga bangunan hijau. Menurut catatan Otoritas Jasa Keuangan, estimasi terkait pembiayaan iklim di Indonesia pada 2016–2030 diperkirakan mencapai 458 miliar dolar AS. Energi terbarukan dan bangunan hijau akan berkontribusi paling besar.

photo
Semangat BRI merilis obligasi hijau seiring dengan tren industri perbankan global - (BRI)

Senada, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto juga menilai prospek green bond sangat menarik. Secara global, green bond memiliki basis investor yang kuat. Dalam beberapa contoh, surat utang lingkungan itu tetap terserap optimal meskipun menawarkan kupon yang lebih rendah dibandingkan dengan obligasi konvesional dengan peringkat yang sama.

Obligasi hijau dinilai memberikan kesempatan bagi investor untuk ikut berkontribusi terhadap upaya membuat bumi lebih layak huni. Sementara bagi bank, hal ini akan menjadi nilai tambah dari segi citra.

“Perusahaan akan mendapatkan persepsi yang lebih baik. Terlebih saat ini banyak investor semakin peka terhadap isu lingkungan,” katanya. 

BRI menjadi market leader ESG company di Indonesia

Komitmen BRI dalam mendorong pembiayaan hijau tercermin dari realisasi kredit berkelanjutan perseroan. Hingga Maret 2022, BRI telah memberikan pembiayaan kepada kegiatan usaha yang berkelanjutan mencapai Rp 639,9 triliun, setara dengan 65,6 persen dari total pinjaman. Jumlah tersebut meningkat 13,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp 564,0 triliun atau dengan proporsi 62,9 persen dari total pinjaman. Pencapaian tersebut menjadikan BRI sebagai market leader ESG company di Indonesia.

Dari total Rp 639,9 triliun pembiayaan berkelanjutan tersebut, sebanyak Rp 71,5 triliun atau 7,2 persen disalurkan kepada usaha yang berwawasan hijau atau green project. BRI sangat berkomitmen untuk mengimplementasikan aspek-aspek ESG pada setiap aktivitas perbankan, baik dari sisi aset, liabilities, corporation, human capital. Komitmen ini juga dapat dilihat dari pencapaian pada masing-masing aspek ESG.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement