Selasa 28 Jun 2022 23:55 WIB

Militer AS Terbang Lewat Selat Taiwan Unjuk Komitmen di Indo-Pasifik

Pesawat patroli maritim terbang di atas jalur air sensitif di Selat Taiwan

Rep: Fergi Nadira B / Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Militer Amerika Serikat (AS) pada Selasa (28/6/2022) mengatakan, penerbangan pesawat Angkatan Laut AS melalui Selat Taiwan pekan lalu menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Foto: Taiwan Ministry of National Defense via AP
Militer Amerika Serikat (AS) pada Selasa (28/6/2022) mengatakan, penerbangan pesawat Angkatan Laut AS melalui Selat Taiwan pekan lalu menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) pada Selasa (28/6/2022) mengatakan, penerbangan pesawat Angkatan Laut AS melalui Selat Taiwan pekan lalu menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Jumat pekan lalu pesawat patroli maritim/anti-submarine P-8A terbang di atas jalur air sensitif di Selat Taiwan.

"Kapal dan pesawat Angkatan Laut AS secara rutin berinteraksi dengan kapal perang dan pesawat asing saat beroperasi di seluruh kawasan," kata Komando Indo-Pasifik AS dalam sebuah pernyataan.

"Semua interaksi dengan pasukan militer asing selama transit itu konsisten dengan norma-norma internasional dan tidak berdampak pada operasi," katanya.

Pernyatan tersebut menambahkan, bahwa AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan hukum internasional, termasuk di dalam Selat Taiwan. "Transit pesawat di Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata pernyataan tersebut.

Penerbangan itu dilakukan setelah Taiwan mengerahkan pesawat tempur dua kali pekan lalu untuk memperingatkan dua serangan skala besar oleh angkatan udara Cina ke zona pertahanan udara Taiwan. Selat Taiwan sering mengalami ketegangan militer sejak pemerintah Republik China yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada 1949 setelah kalah perang saudara dengan komunis, yang mendirikan Republik Rakyat Cina.

Bulan ini, China mengatakan memiliki kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksi atas Selat Taiwan. China menyebutnya klaim palsu ketika negara-negara tertentu menyebut Selat Taiwan sebagai 'perairan internasional'.

Baik AS dan Taiwan telah menolaknya. Keduanya mengatakan mereka menganggapnya sebagai perairan internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, kapal perang AS, dan kadang-kadang kapal-kapal dari negara-negara sekutu seperti Inggris dan Kanada, telah berlayar melalui selat itu, yang tidak jarang memicu kemarahan China.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَفَمَنْ هُوَ قَاۤىِٕمٌ عَلٰى كُلِّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْۚ وَجَعَلُوْا لِلّٰهِ شُرَكَاۤءَ ۗ قُلْ سَمُّوْهُمْۗ اَمْ تُنَبِّـُٔوْنَهٗ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِى الْاَرْضِ اَمْ بِظَاهِرٍ مِّنَ الْقَوْلِ ۗبَلْ زُيِّنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا مَكْرُهُمْ وَصُدُّوْا عَنِ السَّبِيْلِ ۗوَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ هَادٍ
Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap jiwa terhadap apa yang diperbuatnya (sama dengan yang lain)? Mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah. Katakanlah, “Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu.” Atau apakah kamu hendak memberitahukan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di bumi, atau (mengatakan tentang hal itu) sekedar perkataan pada lahirnya saja. Sebenarnya bagi orang kafir, tipu daya mereka itu dijadikan terasa indah, dan mereka dihalangi dari jalan (yang benar). Dan barangsiapa disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun yang memberi petunjuk baginya.

(QS. Ar-Ra'd ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement