REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Tingkat kegemaran makan ikan Kota Cirebon masih di bawah Jawa Barat. Pemkot Cirebon pun terus menggalakkan program Gemar Makan Ikan, sebagai upaya untuk menekan angka stunting. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon, Yudi Lukmana Hakim.
"Saat ini rata-rata gemar makan ikan Kota Cirebon ada di angka 33,6 persen. Sedangkan rata-rata Jawa Barat 36,3 persen," kata Yudi, dalam kegiatan Gemarikan di Rw 3 Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Rabu (29/6/2022).
Untuk itu, lanjut Yudi, pihaknya melakukan koordinasi dengan perangkat daerah, baik kecamatan, kelurahan hingga tingkat RW. Titik mana yang angka stunting rawan, maka ditekan dengan program Gemar Makan Ikan. "Penyelesaian persoalan stunting ini kita lakukan bersama. Mudah-mudahan tahun ini kita bisa mencapai target melewati rata-rata gemar makan ikan tingkat Jawa Barat," tukas Yudi.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati mengatakan, sosialisasi gemar makan ikan dan pencegahan stunting rutin dilakukan. "Di luar program ini, sosialisasi tetap berjalan. Baik melalui RW, Puskesmas, Posyandu dan lainnya. Intinya mengurangi potensi masalah tumbuh kembang anak," cetus Eti. Eti mengakui, persoalan stunting Kota Cirebon menempati posisi 10 besar dari bawah di tingkat Jawa Barat. Oleh sebab itu, Pemda Kota Cirebon akan terus berupaya untuk menekan angka stunting.
"Makanya yang hadir dalam kegiatan ini tidak hanya anak-anak dan balita. Melainkan orang tua, ibu hamil dan pra hamil. Karena kita ingin masyarakat sadar akan makanan sehat," tukas Eti.
Eti juga sudah merencanakan program agar masyarakat tumbuh sehat, di antaranya dengan menciptakan sekolah sehat. "Saya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk menyiapkan program sekolah sehat. Hal ini juga upaya menyosialisasikan perilaku hidup bersih dan pentingnya makanan sehat," kata Eti.