Kamis 30 Jun 2022 00:47 WIB

Karyawan Indosat Menyalurkan Zakat Untuk Yatim Dhuafa di Institut Tazkia

Seleksi beasiswa yatim dan dhuafa ini dilakukan bersama oleh Tazkia dan Indosat.

Red: Agus Yulianto
Institut Agama Islam (IAI) Tazkia menandatangani kerja sama dengan PT Indosat.
Foto: Istimewa
Institut Agama Islam (IAI) Tazkia menandatangani kerja sama dengan PT Indosat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Agama Islam (IAI) Tazkia menandatangani kerja sama dengan PT Indosat. Kerja sama antara kedua belah pihak itu meliputi tujuh bidang.

Ketujuh butir kesepakatan itu di antaranya adalah penyelenggaraan pengembangan SDM bisnis syariah; penyelenggaraan kerja sama bidang pelatihan pengembangan spiritual, emosional dan finansial. Kemudian juga menyangkut penyelenggaraan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat; pemberian beasiswa kepada siswa-siswi terpilih sesuai asnaf zakat; pengembangan industri halal, dan lain-lain yang erat hubungannya dengan tujuan kesepakatan bersama ini. 

Penandatangan kerja sama dilakukan antara Rektor IAI Tazkia Murniati Muhklisin dan   CEO ZIS PT Indosat Wachid Efendi, Rabu (29/6/2022) di Jakarta. Dalam kesempatan itu, Wachid Efendi menyampaikan, berkolaborasi dengan IAI Tazkia, sangat bagus. Apalagi, salah satunya menyangkut kerja sama beasiswa yatim dan dhuafa.

Seleksi beasiswa yatim dan dhuafa ini dilakukan bersama oleh para pengurus dari IAI Tazkia dan ZIS PT. Indosat. Dari 49 pendaftar terjaring 12 orang calon mahasiswa dari berbagai provinsi di Indonesia dengan kategori 8 asnaf (penerima zakat).  Dana zakat tersebut berasal dari penghimpunan zakat karyawan Indosat yang dikelola oleh ZIS PT. Indosat.

Dana zakat yang disalurkan untuk program beasiswa hafizpreneur yatim dan dhuafa tersebut sebesar Rp 1.152.000.000 . Biaya tersebut meliputi biaya asrama dan pengembangan Tahfiz Qu’ran selama 4 tahun atau 8 semester. Sedangkan biaya pendidikan dibayarkan oleh pihak Instititut Tazkia.              

Wachid Efendi pun menyatakan, kebanggaannya dengan program beasiswa hafizpreneur ini, karena calon mahasiwa tersebar di enam provinsi di Indonesia yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, NTB, Riau, Aceh, dan Kalimantan Timur. "Semoga anak yatim dan dhuafa ini bisa mengembangkan ekonomi syariah dan mengamalkannya dengan berpegang teguh pada nilai nilai Alquran” kata Wachid.

Sementara Murniati Mukhlisin mengutarakan, bahwa kerja sama ini akan memberikan dampak positif terhadap bisnis Indosat pada akhirnya. Apalagi, dengan jumlah pelanggan Indosat per 2021 yang mencapai 62,9 persen naik dari tahun sebelumnya yaitu 60,2 persen, mampu menyumbang pada pendapatan Indosat yang naik sebesar 12,4 persen. 

“Semoga makin banyak kaum yatim dan dhuafa yang mendapatkan kesempatan kuliah di Kampus Tazkia dengan bantuan beasiswa BUMN seperti Indosat ini,” ujar Murniati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement