REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Pierce Brosnan terkenal sebagai aktor laris dengan film-film box office, mulai dari genre aksi seperti James Bond hingga komedi yang menyenangkan Mamma Mia. Di balik kesuksesannya, kehidupan pribadi Brosnan ternyata dipenuhi dengan kedukaan.
Setelah kehilangan istri pertamanya Cassandra Harris dan putrinya Charlotte karena kanker ovarium, Brosnan mengalami depresi. Aktor berusia 69 tahun itu akhirnya bisa kembali merasakan kebahagiaan setelah menikah dengan istri keduanya Keely Shaye Brosnan sekitar 20 tahun lalu.
Brosnan menyebut Keely Shaye memberinya kekuatan dalam melalui serangkaian tragedi pribadi dan masalah kesehatan mental. Cassandra Harris meninggal tak lama setelah didiagnosis menderita kanker ovarium pada akhir 1980-an.
"Ada kesengsaraan yang luar biasa saat kehilangan seseorang tempat Anda berbagi," kata Brosnan setelah istrinya meningggal dunia.
Pada 2013, hampir 22 tahun setelah kematian Harris, putrinya Charlotte terkena penyakit yang sama dalam usia 41 tahun. Charlotte meninggalkan dua anak dan suaminya, Alex.
"Charlotte melawan kankernya dengan keberanian dan martabat. Hati kami berat kehilangan gadis tersayang yang cantik," ujar Brosnan melalui pernyataan saat itu.
Setelah kehilangan istri dan anak perempuannya, kesehatan mental Brosnan mulai memburuk. Dia pernah mengungkapkan tentang bagaimana kehilangan orang yang dicintainya telah mengubahnya.
"Saya tidak melihat cangkir itu setengah penuh, percayalah. Anjing hitam Irlandia yang gelap dan melankolis duduk di sampingku dari waktu ke waktu,” kata Brosnan.
Dalam acara Stand Up to Cancer pada 2014, Brosnan mengungkapkan dia sangat sedih menyaksikan seseorang yang berharga digerogoti hidupnya sedikit demi sedikit oleh kanker. "Kesedihan semacam itu menjadi kenangan yang tak terhapuskan, bagian dari jiwa Anda. Saya memegang tangan istri pertama saya Cassie karena kanker ovarium merenggut nyawanya terlalu cepat. Saya memegang tangan putri saya Charlotte, sebelum dia juga meninggal karena penyakit warisan yang menyedihkan ini," ujar Brosnan.
Brosnan menikah lagi pada 2001. Dia menyebut Keely Shaye membantunya keluar dari depresi dan kehilangan.
"Saya tahu bagaimana rasanya menjadi duda dan bagaimana rasanya menemukan cinta lagi. Jadi saya tahu ada harapan dan Anda harus belajar untuk melanjutkannya,” kata dia.
Berkabung setelah seseorang meninggal adalah hal kompleks. Psikiater Paula L Hensley mendefinisikannya sebagai "kondisi menyedihkan" yang melibatkan gejala seperti ketidakpercayaan tentang kematian, kemarahan dan kepahitan, kepedihan emosi yang menyakitkan dengan kerinduan yang kuat, keasyikan dengan pikiran tentang mendiang, dan penghindaran pengingat kehilangan.
Beberapa peneliti juga mendefinisikan tiga tahap kesedihan. Pertama, mati rasa. Biasanya, ini berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari.
Hal-hal penting diselesaikan, tetapi sebagian besar tidak diingat dengan baik. Kecemasan dan gejala depresi dapat dimulai.
Kedua, depresi. Ini berlangsung beberapa minggu sampai satu tahun. Iritabilitas dan kegelisahan menonjol, tetapi semua gejala depresi umumnya terjadi.
Ketiga, pemulihan, sering kali dimulai dalam waktu empat bulan setelah kehilangan orang yang dicintai. Ketika itu, yang berduka dapat menerima kematian dan kembali ke tingkat fungsi sebelumnya.
Namun, penting dicatat bahwa pada kenyataannya, hanya ada sedikit bukti yang mendukung teori tahap kesedihan. Tidak dapat dikatakan bahwa semua individu melewati tahapan-tahapan itu dengan baik.