REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Pertama RI Soekarno mewarisi sejumlah karya arsitektur di sejumlah daerah di Indonesia. Di Jakarta sendiri terdapat sejumlah bangunan yang dibangun di era Soekarno.
Salah satu bangunan megah yang sampai saat ini berdiri tegak di ibu kota yaitu Gelora Bung Karno. Arsitek dan Peneliti Karya Arsitektur Bung Karno, Yuke Ardhiari, mengatakan lewat Gelora Bung Karno, proklamator RI tersebut ingin menunjukkan kebesaran Indonesia dalam bidang olahraga.
"Beliau (Bung Karno) mengatakan ingin gedung olahraga terbesar di Asia Tenggara yang belum pernah ada sebelumnya. Bung Karno bilang saya hanya mau podium itu dan audiens itu tidak terkena hujan dan panas ketika mereka di sana. Mereka harus happy semua, harus merasakan kenyamanan dalam gelanggang," kata Yuke dalam diskusi bertajuk 'Bung Karno: Arsitek Kemerdekaan Bangsa-bangsa' yang digelar DPP PDIP, di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Ahad (3/7/2022).
Selain itu, Yuke menerangkan Bung Karno juga menggagas Hotel Indonesia. Hotel yang terletak di pusat kota tersebut berdiri sangat megah pada saat itu. Yuke menuturkan, Bung Karno, ingin hotel tersebut dipakai untuk mewadahi delegasi internasional yang mengikuti Asian Games pada 1962. "Dan, sebagai bagan akselerasi pariwisata Indonesia," tuturnya.
Kemudian Bung Karno juga menggagas pembangunan Masjid Istiqlal. Masjid tersebut dibangun berseberangan dengan Gereja Katedral. Bung Karno, ingin Istiqlal menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara.
"Untuk di Jakarta saja, perkiraan sejak beliau menjadi presiden, itu sedikitnya sepuluh karya yang tercatat dalam proyek Mercusuar Bung Karno. Tetapi itu di luar proyek pemerintah saat itu. Proyek Mercusuar itu ialah proyek kemegahan Indonesia," ungkap Yuke.
Adapun sejumlah karya arsitektur yang digagas Soekarno seperti Monumen Nasional (Monas), Monumen Selamat Datang, Gedung Conefo DPR RI dan lain-lain. Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk menjaga warisan Soekarno tersebut.
"Apa pun yang diwariskan Bung Karno kepada kita semua, tanggung jawab kita terutama generasi muda bisa mengambil apinya, mengambil semangatnya, kemudian mengaktualisasikan dengan kondisi dan tantangan ke depan seperti apa," ucapnya.