Ahad 03 Jul 2022 17:36 WIB

Program Makmur Tingkatkan Produktivitas dan Pendapatan Petani Tebu di Kediri

Program Makmur seiring dengan target swasembada pangan, termasuk gula.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja menata tebu di bak truk saat panen di Desa Kewadungan, Kediri, Jawa Timur, Selasa (21/6/2022). Program Makmur kolaborasi antara PT Petrokimia Gresik dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X berhasil meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani tebu di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Pekerja menata tebu di bak truk saat panen di Desa Kewadungan, Kediri, Jawa Timur, Selasa (21/6/2022). Program Makmur kolaborasi antara PT Petrokimia Gresik dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X berhasil meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani tebu di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Makmur kolaborasi antara PT Petrokimia Gresik dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X berhasil meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani tebu di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, mengatakan, hasil produktivitas tebu naik dari sebelumnya 116,5 ton per hektare (ha) menjadi 159,7 ton per hektare (37 persen). 

Baca Juga

"Ini merupakan capaian yang sangat berarti untuk membantu meningkatkan pendapatan petani tebu yang juga naik dari Rp 25,8 juta per hektare menjadi Rp 46,5 juta per hektare," ujar Dwi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (3/7/2022).

Dwi menyampaikan, Menteri BUMN Erick Thohir mendorong program Makmur yang merupakan akronim dari Mari Kita Majukan Usaha, untuk meningkatkan lapangan pekerjaan di sektor pertanian. Upaya tersebut seiring dengan target swasembada pangan, terutama pada saat ini untuk komoditas gula.

Tahun ini, ucap Dwi, Petrokimia Gresik mendapatkan tugas merealisasikan Program Makmur dari Pupuk Indonesia di lahan seluas 85 ribu hektare yang terbagi di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jawa Timur, Bali Nusa, Sumatera dan Kalimantan. Sementara hingga Juni 2022 realisasinya mencapai 57.820 hektare atau 68 persen dari target dengan melibatkan 31.740 petani.

"Untuk komoditas tebu, realisasi yang dicapai Petrokimia Gresik mencapai 34.894 hektare, dan menjadi komoditas terbesar. Realisasi tersebut salah satunya berhasil dicapai melalui kerja sama dengan PTPN X, seperti di Kediri," sambung Dwi.

Selain PTPN, ucap Dwi, program Makmur di Kediri ini juga melibatkan sejumlah stakeholder penting lainnya, seperti Pemerintah Kabupaten Kediri, Bank BNI, RNI dan sebagainya. Dengan demikian, program Makmur ini menjadi kolaborasi di antara perusahaan BUMN, sekaligus ekosistem yang saling terintegrasi dan berkelanjutan yang melibatkan stakeholder pada hulu dan hilir bidang usaha pertanian.

Sebagai bagian dari Pupuk Indonesia dan BUMN, lanjut Dwi, Petrokimia akan terus mendukung peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani, khususnya di masa kebangkitan ekonomi nasional pascapandemi seperti saat ini. Dwi menyebut Program Makmur menjadi media edukasi untuk petani agar tidak bergantung dengan pupuk subsidi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement