Selasa 26 Jul 2011 12:12 WIB

Transportasi Massal Jakarta Masih Jauh dari Cukup

Rep: C10/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Bus Transjakarta
Bus Transjakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wilayah ibukota DKI Jakarta hingga saat ini masih mengalami kurangnya transportasi massal. Dua transportasi umum yang kini diandalkan warga, yakni kereta api dan bus Transjakarta masih belum cukup untuk mengakomodir jumlah penumpang.

"Jangan menyalahkan mal untuk kemacetan di Jakarta. Ini karena Jakarta belum punya cukup transportasi massal," ucap Ketua Pimpinan Wilayah Nadhatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Djan Faridz," Selasa (26/7).

Menurutnya jumlah armada Transjakarta tidak sebanding dengan jumlah penumpang yang ada. Bayangkan, jumlah armada hanya 248, tapi untuk sepuluh koridor," ujarnya.

Akibat kurangnya armada Transjakarta menjadi penyebab utama terjadinya penumpukan di halte busway. Tak jarang calon penumpang harus mmengantri berjam-jam untuk menunggu kedatangan Transjakarta.

Setelah mengantri, jangan terlalu berharap akan mendapati keadaan bus yang nyaman. Kerap kali bus Transjakarta penuh sesak oleh penumpang, terutama di jam-jam sibuk seperti jam berangkat dan pulang kerja.

Djan Faridz juga menyayangkan ketidaktersediaan feeder (bus penghubung) busway. "Ada busway, tapi tidak ada feeder," ucap Djan.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, tak membantah bahwa pengadaan armada untuk feeder belum tersedia. "Hingga saat ini pengadaan armada untuk feeder memang belum bisa terealisasi," jelasnya seraya menambahkan feeder yang rencananya akan dilakukan pada Agustus mundur hingga September mendatang.

Pristono berharap pengadaan feeder ini dapat secepatnya dilakukan. Ia mengaku pada dasarnya pihak Dishub DKI telah siap untuk pengadaan ini, namun sayangnya masih terkendali masalah teknis. Ia berharap feeder busway, dapat mejadi salah satu solusi masalah pengadaan transportasi massal di ibukota ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement