Selasa 20 Sep 2011 18:27 WIB

Wamendiknas: Ada Provokator dalam Kericuhan di SMA 6

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Johar Arif
Polisi berusaha melerai pelajar SMA 6, saat terjadi rusuh dengan wartawan di depan Gedung SMA 6, Jakarta, Senin (19/9).
Foto: Antara/Ujang Zaelani
Polisi berusaha melerai pelajar SMA 6, saat terjadi rusuh dengan wartawan di depan Gedung SMA 6, Jakarta, Senin (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) telah mendapatkan laporan dari Kepala SMAN 6 atas peristiwa kericuhan antara para pelajar SMAN 6 dan wartawan di depan sekolah tersebut, Senin (20/9). Atas laporan itu, Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Jalal, menyimpulkan terdapat provokator dalam peristiwa yang memakan korban sejumlah wartawan dan sejumlah siswa luka-luka tersebut.

"Sebenarnya saat wartawan masuk ke sekolah sudah terdapat konsensus dengan wakil siswa, kepala sekolah, dan guru-guru. Namun kemudian ada yang memprovokasi dengan melakukan pelemparan di luar sekolah. Hal itu kami sesalkan," katanya Fasli, Selasa (20/9).

 

Saat ini, Kemdiknas masih melakukan monitoring setelah melakukan sejumlah evaluasi dengan pihak-pihak terkait di antaranya adalah SMAN 6, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Polres Jakarta Selatan, dan Dewan Pers. "Dari sanalah kita akan melihat langkah-langkah apa yang sudah dilakukan," katanya.

 

Kemdiknas, kata Fasli, terlebih dahulu akan menyerahkan urusan tersebut ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Polres Jakarta Selatan. "Pertama tentu DKI dulu karena itu kan daerah otonomi DKI. Di atas itu, kita tentu sangat menghargai dan menghormati proses hukum yang dijalankan oleh Kapolres," katanya.

 

Ia mengatakan Kemdiknas berharap adanya rekonsiliasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam kekerasan itu. "Kita harapkan ada rekonsiliasi. Pemahaman yang lebih penting adalah bagaimana supaya peristiwa seperti ini jangan terulang lagi."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement