REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH – Pemakaian Commuter Electronic Ticketting (Commet) atau tiket elektronik bagi pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) mulai diberlakukan. Hari ini, Rabu (2/1), tak hanya masyarakat yang memiliki Kartu Tanda Berlangganan (KTB) saja yang dapat memperoleh tiket elektronik berupa kartu ini, tetapi juga masyarakat umum biasa.
Sekretaris Perusahaan PT KAI Commuter Jakarta (KCJ), Makmur Syaheran mengungkapkan, penggunaan kartu elektronik mulai diterapkan hari ini hingga April 2012 mendatang, di 35 stasiun. Untuk pemberlakuan perdana ini, dituturkan Makmur, pihaknya telah menyiapkan 15 ribu tiket.
“Kita sediakan sekitar 15 ribu tiket. Namun yang terjual hingga saat ini baru sekitar 8.000 tiket,” ujar Makmur, Rabu (1/2).
Meski begitu, ia mengatakan, jumlah ini baru didapat dari penjualan tiket elektronik yang diberlakukan bagi pengguna KTB saja, selama tanggal 27 – 31 Januari kemarin. Walau waktu yang diperuntukkan bagi pengguna KTB untuk mendapatkan tiket ini hanya empat hari, namun Makmur memastikan mereka tetap dapat memiliki tiket elektronik ini hingga tanggal 3 Februari mendatang.
“Mereka masih bisa menukar KTB yang mereka miliki dengan tiket elektronik sampai waktu yang kita peruntukkan bagi masyarakat umum habis, yakni hingga tanggal 3 Februari,” kata Makmur.
Ia berpendapat, jumlah tiket elektronik yang disediakan sebelumnya sudah disesuaikan dengan jumlah pemilik KTB untuk kawasan Jabodetabek yang mencapai 11 ribu orang. “Jadi kemungkinan pemilik KTB untuk membeli tiket elektronik masih ada,” ujarnya menambahkan.
Makmur mengatakan, untuk tahap kedua, yaitu April hingga Juli, pihaknya akan menyediakan tiket elektronik dengan jumlah lebih banyak, yaitu mencapai 30 ribu tiket. Tak hanya itu, jumlah stasiun yang menerapkan system ticketing elektronik ini pun dituturkannya kelak akan bertambah, yaitu dari 35 stasiun menjadi 51 stasiun. Sementara tahap ketiga, mulai Juli 2012, tiket elektronik kembali ditambah hingga 100 ribu tiket, dan berlaku di 63 stasiun di kawasan Jabodetabek.
Dengan adanya sistem ticketing elektronik ini, dituturkan Makmur, masyarakat tak perlu antri dalam waktu lama, seperti biasa. Tak hanya itu, menurut Makmur, tiket ini pun sedang direncanakan untuk dapat terintegrasi dengan tiket bus Transjakarta. “Kita sudah koordinasikan dengan pihak Transjakarta, dan mereka menyambut positif,” ujar Makmur.
Ia mengatakan, rencana integrasi tiket KRL dengan tiket bus Transjakarta ini bahkan sudah pernah diujicoba Wakil Menteri Perhubungan, beberapa waktu lalu. Ketika ditanya terkait sosialisasi pemberlakuan tiket elektronik ini, Makmur mengatakan, pihaknya memang sengaja tak memasang banner ataupun spanduk dengan intenif, seperti sosialisasi yang kerap dilakukan selama ini.
Menurut Makmur, sosialisasi dilakukan pihaknya dengan cara memperpanjang waktu ujicoba. Ia berpendapat, dengan memberlakukan ujicoba sejak bulan Februari ini hingga Juli mendatang, masyarakat bisa lebih paham dalam menggunakan sistem baru ini. Meski begitu, Makmur enggan menyebutkan, kapan tiket kertas atau tiket manual yang selama ini berlaku akan dihapuskan.