Kamis 09 Feb 2012 11:29 WIB

Sopir Angkot Bogor Cemaskan Konversi '3 in 1'

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Didi Purwadi
Angkutan kota alias Angkot di Bogor.
Foto: Republika
Angkutan kota alias Angkot di Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rencana Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor membuka jalur baru bus Trans Pakuan menimbulkan kecemasan tersendiri bagi sebagian sopir angkot. Tidak hanya soal persaingan mendapatkan penumpang yang akan menjadi lebih ketat, mereka juga terancam kehilangan mata pencaharian.

Kecemasan ini tidak lain karena pengadaan jalur baru tersebut akan melalui tahap konversi 'three in one'. Yakni, tiga angkot dialihkan menjadi satu bus.

Seorang sopir angkot, Hendrawan (37 tahun), mengaku bingung jika nantinya angkot dia terkena konversi 3 ini 1. Ia tak tahu harus bekerja apa selain menjadi sopir.

"Kalau kena konversi, ya angkotnya ditarik. Saya belum tahu juga mau kerja apa," kata pria yang hampir 10 tahun menjadi sopir angkot itu, Kamis (9/2).

Direktur Operasional PDJT Kota Bogor, Tri Handoyo, mengatakan pihaknya akan mengutamakan para sopir angkot dalam rekrutmen sopir Trans Pakuan jalur baru. "Kita tidak akan merekrut sopir bus dari luar, tapi akan mengambil dari sopir angkot yang ada," kata Tri.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement