REPUBLIKA.CO.ID,TOMOHON--Sekitar 39 pengungsi akibat letusan Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara yang menderita sakit telah dirujuk menjadi pasien pada rumah sakit terdekat di kota itu.
Kepala Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Tomohon Dolvin Karwur di Tomohon, Rabu mengatakan, puluhan pasien itu dirujuk pada dua rumah sakit masing-masing Rumah Sakit Bethesda dan Rumah Sakit Gunung Maria, untuk mendapatkan perawatan secara intensif. "Ketika dirujuk tim kesehatan terus melakukan pemantauan di rumah sakit untuk melihat perkembangan dari pasien itu," kata Dolvin.
Dolvin Karwur menambahkan, dari puluhan pasien itu sudah ada yang kembali ke tempat pengungsian karena kondisi kesehatan sudah membaik.
Dolvin mengatakan, pasien pengungsi yang sudah dirujuk ke rumah sakit itu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara intensif itu, tidak dipungut bayaran. "Pasien itu tidak membayar biaya pengobatan karena seluruhnya ditanggung pemerintah," kata Dolvin.
Menurut Dolvin, pengungsi yang dirujuk tersebut bervariasi kelompok umur, namun sebagian besar adalah orang tua yang berada diatas 60 tahun dengan berbagai jenis penyakit.
Terdapat juga anak-anak yang dirujuk ke rumah sakit dan kelompok umur ini umumnya adalah menderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Pasien dirujuk itu ada yang menderita sakit saat berada di tempat pengungsian namun juga terdapat ketika dievakuasi pasien itu sudah mengalami sakit.
"Tetapi apapun yang penyakit yang dialami pengungsi itu, baik akut maupun kronis, ketika berada pada masa tanggap darurat itu diklaim Kementerian Kesehatan," kata Dolvin.
Dia mengatakan, pemerintah terus memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan kepada para pengungsi dengan mendirikan posko kesehatan pada lokasi tempat pengungsian. Aktivitas Gunung Lokon sejak bulan lalu terus meningkat, dan pada 27 Juni 2011 status gunung itu ditetapkan siaga, kemudian 10 Juli 2011 ditingkatkan ke status awas.
Sejak meningkatanya aktivitas lokon dengan terjadinya letusan pada Sabtu (9/10), menyebabkan 5.061 orang warga di Kelurahan Kinilow, Kinilow 1 dan Kakaskasen 1 diungsikan pada sekitar 23 titik lokasi pengungsian.
Lokasi pengungsian itu antara lain balai pertemuan umum kelurahan, aula gereja, Masjid, ruang kuliah Universitas Kristen Indonesia Tomohon, Universitas Negeri Manado (Unima) di Tomohon, aula Parakletos dan sejumlah kantor milik pemerintah dan rumah dinas Sinode GMIM.