Kamis 28 Jul 2011 13:12 WIB

Kabut Asap Mulai Ganggu Penerbangan di Sampit

Kabut asap
Foto: Antara
Kabut asap

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT - Kepala Seksi Keamanan dan Keselamatan Penerbangan Bandara Haji Asan Sampit, Kotawaringin Timur, Harianto mengatakan kabut asap mulai mengganggu penerbangan di daerah ini.

"Jadwal penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit saat ini mulai terganggu oleh kabut asap terutama pada pagi hari," katanya di Sampit, Kamis.

Ia mengatakan, jarak pandang di landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit pada pagi hari hanya berkisar 100-150 meter, padahal jarak pandang ideal untuk pendaratan pesawat minimal 500-1.000 meter.

"Demi keselamatan penumpang dan penerbangan, pesawat yang seharusnya mendarat pukul 07.30 WIB diundur menjadi pukul 08.00 WIB, menunggu landasan pacu terbuka dari kabut asap," katanya.

Pesawat yang sempat tertunda kedatangannya adalah MA 60 milik maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airline (MNA).

Pesawat MA 60 tersebut berangkat dari Surabaya membawa 34 orang penumpang, dan berangkat kembali ke Surabaya dengan penumpang 45 orang.

Menurut Harianto, penundaan pendaratan pesawat di Bandara Haji Asan Sampit akibat gangguan kabut asap sudah beberapa kali terjadi. "Dua pekan sebelumnya juga pernah beberapa kali dilakukan penundaan pendaratan akibat gangguan kabut asap," katanya.

Ia berharap kabut asap tidak terus terjadi di Bandara Haji Asan Sampit, jika tetap ada dikhawatirkan mengganggu arus mudik Lebaran 2011.

Menurut dia, memasuki bulan suci Ramadhan, pengguna jasa angkutan udara di Bandara Haji Asan Sampit meningkat 10 persen. General Sales Agent (GSA) PT MNA Cabang Sampit Masykur mengatakan, tiket pesawat untuk mudik lebaran mulai H-7 hingga H-1 sudah habis terjual. "Harga tiket saat ini untuk rute Sampit-Surabaya masih normal, harga terendah Rp455 ribu dan tertinggi Rp 1.027.000," katanya.

Ia mengatakan, harga tiket untuk mudik Lebaran dijual menggunakan harga tertinggi yakni Rp 1.027.000. "Untuk sementara PT MNA hanya melayani penerbangan pergi pulang Sampit-Surabaya dengan menggunakan pesawat MA 60 berdaya angkut 60 orang penumpang," katanya.

Menurut dia, untuk melayani arus mudik lebaran, pada pertengahan Ramadhan pihaknya akan menggunakan pesawat Boeing 737 seri 200 dengan daya angkut 110 orang.

Pesawat Boeing 737 seri 200 saat ini tidak dapat melayani penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit karena melayani penerbangan di daerah lain, dan kebetulan rute di daerah tersebut telah habis masa kontraknya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement