REPUBLIKA.CO.ID, BREBES - Puluhan warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah melakukan sujud syukur di Jembatan Kali Pemali yang baru saja dibuka setelah empat bulan masa perbaikan yang mengakibatkan kemacetan parah di jalur Pantai Utara Brebes.
"Hari ini kami mewakili masyarakat Brebes sengaja datang ke Jembatan Pemali untuk melakukan sujud syukur atas dibukannya jembatan yang sejak perbaikan April lalu meresahkan warga, terutama para pengguna jalan yang melintas di jalur utama tersebut," kata koordinator aksi Aris Hada, di Brebes, Senin (1/8).
Ia mengatakan, akibat perbaikan Jembatan Sungai Pemali, kemacetan yang hampir setiap hari terjadi di jalur tersebut juga karena adanya perbaikan Jembatan Pekajangan dan Jembatan Balaikambang yang berada pada satu jalur, sehingga antrean kendaraan baik dari arah barat maupun timur mengular hingga belasan kilometer.
"Meskipun kondisi ketiga jembatan belum sempurna, namun setidaknya sudah dapat dilalui oleh kendaraan baik dari arah barat ataupun arah timur, sehingga kemacetan panjang tidak lagi terjadi di jalur Pantura Brebes," katanya.
Menurut dia, sejak April hingga kini perbaikan tiga jembatan di Pantura Brebes mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas di jalan utama Jakarta-Surabaya tersebut sangat parah, angkutan umum antarprovinsi, kendaraan pribadi, serta truk angkutan barang pokok selalu tersendat di jalur tersebut.
"Sekarang kami hanya menunggu janji dari pihak bina marga bahwa perbaikan akan selesai secara keseluruhan pada H-10 lebaran, sehingga perbaikan jembatan yang belum proses pengaspalan tidak mengganggu arus mudik di jalur tersebut," katanya.
Selain melakukan sujud syukur di sisi timur Jembatan Pemali, massa juga menggelar aksi bernyanyi lagu Islami diiringi musik rebana dengan mengenakan kostum muslim lengkap sarung dan peci. "Selain untuk mengucapkan syukur atas kelancaran arus lalu lintas di jalur pantura, kami juga menggelar seni Islami untuk menyambut bulan suci Ramadhan, karena dibukannya Jembatan Pemali bersamaan dengan hari pertama Ramadhan," katanya.
Sementara itu, Asisten Pengawas Bina Marga Jawa Tengah, Dwi Denny Apriliano mengatakan Jembatan Pemali hari ini sudah dibuka dan arus lintas tidak lagi tersendat seperti hari-hari sebelumnya saat jembatan ditutup karena sedang dalam perbaikan.
"Secara teknis mulai hari ini Jembatan Pemali sudah dapat dilalui oleh kendaraan, seperti mobil pribadi, sepeda motor, mobil bak terbuka, serta bus kecil, sedangkan bus antarkota antarprovinsi dan truk barang belum dapat melintas di jembatan tersebut, sehingga tetap harus melalui Jembatan Pemali sisi selatan," katanya.
Ia mengatakan, kondisi Jembatan Pemali belum selesai 100 persen, sehingga sementara ini hanya satu lajur yang dapat difungsikan untuk lintasan kendaraan, karena pada lajur kanan masih proses pemasangan trotoar dan pengelasan lantai jembatan.
"Bus besar dan truk belum dapat melintas karena dapat mengganggu proses pemasangan trotoar dan pengelasan lantai baja, namun pada H-10 kondisi jembatan sudah jadi baik secara teknis ataupun struktural, sehingga tidak mengganggu arus mudik," katanya.
Untuk proses pemasangan trotoar, katanya, paling lambat satu pekan sudah selesai kemudian dilanjutkan dengan proses pengaspalan bersamaan dengan Jembatan Pakijangan dan Balaikambang yang telah dibuka beberapa pekan lalu.
"Para pengguna jalan diimbau untuk berhati-hati saat melintas di atas jembatan, terutama saat hujan karena kondisi lantai masih baja sehingga permukaan jembatan akan licin," katanya.