REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Palang Merah Indonesia memberangkatkan tim Satuan Penanggulangan Bencana dari tiga wilayah terdekat Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Mereka bertugas memantau dampak letusan gunung tersebut.
Tim tersebut berasal dari PMI Kabupaten Tanah Datar, Kota Bukit Tinggi, dan Kabupaten Agam, kata Kepala Markas PMI Sumatera Barat Hidayatul Irwan saat dihubungi di Jakarta, Kamis (4/8). Posko PMarkas Pusat PMI juga membenarkan bahwa ada pemberangkatan tim tersebut.
"Gunung Marapi di Kabupaten Agam ditingkatkan statusnya dari normal menjadi waspada (level II) pada Rabu pagi (3/8), terjadi delapan kali letusan serta mengeluarkan abu vulkanik ke area radius 30 km dari Marapi," katanya.
Menurut dia, sejak letusan terjadi pada Rabu (3/8) dan sejak pukul 11.00 WIB, personel Satgana PMI sudah melakukan pemantauan dampak bencana di area yang terkena hujan abu vulkanik. Para personel Satgana yang dikerahkan ke lapangan berasal dari PMI Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, dan Kota Bukit Tinggi.
Akibat letusan Gunung Marapi, kawasan dalam radius 30 kilometer terkena dampak hujan debu. Arah angin pagi dan siang kemarin cenderung menuju selatan dan membuat kawasan selatan Gunung Marapi dipenuhi debu.
Daerah yang dipenuhi debu itu antara lain Sicincin, Padangpanjang, dan Koto Baru. Pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menghimbau masyarakat waspada dengan ditingkatkannya status Gunung Marapi. Pendakian ke gunung Marapi pun dinyatakan telah ditutup.