REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR - Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan menyulap kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah menjadi kawasan wisata pendidikan. Kepala DKP Cianjur, M Arip, di Cianjur, Selasa (13/9), membenarkan hal tersebut.
Bahkan rencana tersebut, kata dia, telah disampaikan kepada Wakil Bupati Cianjur, Suranto. Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan meluncurkan program 3R.
Melalui program tersebut, papar dia, pihaknya akan mengubah lokasi pembuangan sampah menjadi Tempat Pengelolaan Sampah terpadu (TPST), serta menjadi tujuan wisata pendidikan dengan solusi mengubah paradigma pengelolaan sampah.
"Pengolahan sampah selama ini adalah pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan sampah ke TPA. Sekarang, itu akan diubah menjadi penurunan volume sampah, pengendalian dampak sampah, dan pengelolaan sampah," katanya.
Pihaknya berharap, melalui program tersebut, akan mengubah permasalahan sampah menjadi bernilai ekonomi. Melalui program tersebut, diharapkan, sampah yang dibuang ke TPA hanya 20 persen dari volume sampah keseluruhan, karena sisanya telah diolah sedemikian rupa.
Sementara Wakil Bupati Cianjur, Suranto, meminta pihak pengelola sampah, agar bekerja sama dengan pihak swasta, mengingat biaya pengelolaan sampah membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Pasalnya, terkait pengelolaan sampah di Cianjur, berbagai masalah sampai saat ini, belum teratasi, seperti tingginya volume sampah, tidak seimbangnya jumlah sampah terangkut dengan volume sampah.
Ditambah, terbatasnya usia pakai TPA, TPS transfer depo yang masih minim, serta sulit dan mahalnya pengadaan lahan untuk TPA dan adanya penolakan dari warga untuk pembangunan TPA baru.
"Pengelolaan sampah yang menggunakan metode dikumpulkan, diangkut lalu dibuang masih menjadi kajian penting pemerintah hingga saat ini," katanya.