REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Partai Golkar Jatim mengungkapkan bahwa Khofifah Indar Parawansa sangat mungkin diajukan kembali sebagai Calon Gubernur Jawa Timur di Pilkada 2013.
"Tidak ada yang tidak mungkin. Kalau kader partai dan masyarakat menghendaki Khofifah kembali maju, maka pasti akan maju," ujar Ketua DPD I Partai Golkar Jatim Martono ditemui di kantornya, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Ahad (8/1).
Khofifah pernah menjadi Cagub Jatim di Pilkada 2008. Saat itu ia maju dari PPP dan gabungan partai koalisi berpasangan dengan Mudjiono. Sebagai satu-satunya cagub perempuan, namanya mencuat dan sempat bersaing dengan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf.
Bahkan, Pilkada Gubernur Jatim harus dilalui dengan tiga putaran. Ini setelah Mahkamah Konstitusi memerintahkan harus dilakukan pencoblosan ulang khusus di wilayah Madura. Kini, DPP Partai Golkar mengklaim bahwa Khofifah yang juga Ketua Muslimat NU tersebut sudah berseragam kuning-kuning meski tak masuk struktur inti pengurus partai.
"Kami masih menunggu hasil Juknis DPP Partai Golkar. Kalau dalam survei nantinya nama Khofifah terpilih, kami di Jatim siap dan akan selalu siap memberikan yang terbaik," kata Martono.
Sementara itu, dalam persiapan Pilkada Gubernur Jatim 2013, Partai Golkar Jatim diakui masih belum memutuskan secara resmi tentang pasangan calon yang didukung. Selain Khofifah, nama yang mencuat saat ini adalah Wakil Ketua DPD Partai Golkar Gatot Sudjito, Bupati Malang Rendra Kresna serta Bupati Gresik Samhari Halim Radianto.
Hal senada dikatakan Sekretaris Umum DPD I Partai Golkar Jatim Gesang Budiarso. Menurut dia, partainya sudah memiliki ketentuan untuk menetapkan pasangan calon pimpinan kepala daerah, yakni Juklak Nomor 02 Tahun 2010 yang diperbaiki menjadi Nomor 13 Tahun 2011 tentang Mekanisme Pilkada.
"Siapapun calonnya, kami masih menunggu hasil survei yang dilakukan partai. Jika memang nama Khofifah terpilih maka bukan tidak mungkin kami mendukungnya," kata Gesang.