Jumat 13 Jan 2012 16:49 WIB

Pengidap Demam Berdarah di Lampung Terus Bertambah

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Chairul Akhmad
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
Foto: dinsos.jakarta.go.id
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Musim penghujan belum usai, namun jumlah warga yang mengidap penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bandar Lampung terus bertambah.

Beberapa rumah sakit banyak kedatangan warga yang terindikasi penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti itu.

Wabah DBD sudah berlangsung di Kota Bandar Lampung sejak sepekan terakhir atau setelah memasuki musim penghujan. Curah hujan yang meningkat, setidaknya menimbulkan genangan air di sejumlah pemukiman penduduk, yang menjadi tempat nyamuk pembawa penyakit ini untuk bertelur.

Sejak sepekan ini saja, Rumah Sakit Detasemen Kesehatan Tentara (DKT) Bandar Lampung, telah merawat inap 24 pasien yang positif DBD. Namun hingga saat ini, masih 12 pasien dirawat secara intensif. Pihak RS DKT telah mengantisipasi lonjakan pasien umum pada musim penghujan ini.

Menurut Wati, perawat RS DKT, jumlah warga yang berobat DBD terus berdatangan. Pihak rumah sakit sudah mempersiapkan ruang dan peralatan medis untuk mengantisipasi jumlah pasien DBD yang terus berdatangan. “Ruangan dan obat-obatan telah kami persiapkan,” katanya, Jumat (13/1).

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (Diskes) Bandar Lampung, pada tahun 2011 terdapat 386 pasien yang positif terkena DBD. Sebanyak tujuh pasien meninggal dunia akibat penyakit ini. Dari jumlah keseluruhan tersebut, terdata 51 kasus DBD positif pada bulan Desember.   

Kepala Diskes Bandar Lampung, dr Wirman, mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengasapan di semua daerah pasien yang terkena DBD. Upaya ini untuk membunuh nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi penyebab utama penyakit DBD. Diskes juga terus melakukan pengasapan di semua SD dan SMP se-Kota Bandar Lampung. Program ini untuk mencegah siswa terkena DBD, karena para siswa SD dan SMP yang memakai celana pendek akan mudah tergigit nyamuk Aedes Aegypti.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement