REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mengungkapkan sebanyak enam desa di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak masih terendam banjir akibat terjadi pasang di Perairan Samudera Hindia.
"Selama empat hari ini banjir di enam desa belum surut dan warga masig tinggal di pengungsian," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Muklis di Rangkasbitung, Selasa.
Ia mengatakan, keenam desa yang terendam banjir itu di antaranya Desa Cipedang, Bejod, Sukatani, dan Wanasalam. Saat ini, warga korban banjir tinggal di pengungsian karena rumahnya masih tergenang air setinggi 1,5 meter. Biasanya, kata dia, banjir yang melanda enam desa di Kecamatan Wanasalam berlangsung lama, karena kondisi pesisir laut selatan Lebak sedang pasang.
"Kami tetap memberikan bantuan-bantuan kepada korban banjir agar mereka tidak kelaparan dan terserang berbagai penyakit," katanya. Menurut dia, jumlah rumah yang terendam di enam desa di Kecamatan Wanasalam mencapai 1.500 unit dan ribuan hektare sawah.
"Kami perkirakan ribuan hektare sawah terancam puso jika terendam banjir melebihi enam hari," katanya. Sementara itu, sejumlah warga korban banjir di Kecamatan Wanasalam mengaku mereka sangat membutuhkan makanan, pasokan air bersih, selimut, dan pakaian.
Sebab barang-barang perabot rumah tangga mereka tergenang air akibat hujan deras melanda beberapa hari terakhir itu. "Pakaian kami hanya satu-satunya yang melekat di badan karena tidak sempat menyelematkan perabot rumah, akibat banjir bandang itu," kata Rodiah, seorang ibu rumah tangga warga Desa Bejod Kecamatan Wanasa