REPUBLIKA.CO.ID, TOBOALI - Penderita diare di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), selama 2011 lalu mencapai 3.620 orang. Tingginya angka tersebut karena kurangnya kesadaran masyarakat menerapkan pola makan makanan sehat dan kondisi lingkungan daerah itu.
"Memakan makanan yang asam, pedas, dan bersantan berlebihan biasanya menjadi pemicu utama penyakit diare," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan, Sopian, di Toboali, Jumat.
Penderita diare di Kabupaten Bangka Selatan secara keseluruhan mencapai 3.620 orang dari total jumlah penduduk mencapai 172.528 jiwa. Daerah paling banyak penderita diarenya adalah Kecamatan Payung yang mencapai 1.139 orang penderita diare dengan jumlah penduduk 37.748 jiwa.
Kecamatan Simpang Rimba 961 orang dengan jumlah penduduk 26.795 jiwa; Kecamatan Toboali 721 orang dengan jumlah penduduk 54.496 jiwa; dan Kecamatan Air Gegas 429 orang dengan jumlah penduduk 7.027 jiwa. Sementara, Kecamatan Tiram 133 orang dengan jumlah penduduk 9,945 jiwa dan Kecamatan Pongok dengan jumlah penduduk paling rendah 4.679 jiwa terdapat 110 orang penderita diare.
"Pemerintah akan segera mengambil tindakan cepat untuk menanggulangi pertumbuhan penderita diare agar tidak menimbulkan kematian akibat diare," ujarnya.