REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali merancang program pengontrolan populasi anjing dan hewan penyebar virus rabies lainnya.
"Kontrol populasi itu akan kami laksanakan dengan cara menunda kehamilan yang dilakukan secara kimia," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, I Putu Sumantra, di Denpasar, Kamis (9/2).
Hal itu rencananya diterapkan di seluruh wilayah Pulau Dewata untuk mengimbangi pelaksanaan kegiatan vaksinasi massal.
"Vaksinasi massal tahap ketiga akan dimulai pada 27 Maret sampai Juni tahun ini dengan target sebanyak 250 ribu ekor anjing," katanya.
Kasus anjing rabies tercatat rata-rata 45 ekor per bulan selama periode November 2008-September 2010 turun menjadi hanya 11 ekor per bulan dalam kurun waktu Oktober 2010-April 2011.
Sedangkan periode Mei-Desember 2011 kasus rabies kembali dapat ditekan menjadi hanya delapan ekor per bulan. Sementara pada awal serangan penyakit rabies di Bali menjangkau sebanyak 281 desa tertular rabies.