REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember, Nela Octaviana, menyatakan bahwa rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dapat memicu tingginya inflasi di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Harga sejumlah bahan pokok sudah merangkak naik ketika ada wacana kenaikan BBM, sehingga hal itu dapat meningkatkan laju inflasi di sejumlah daerah termasuk Jember," tuturnya di Jember, Senin (27/2).
Pemerintah berencana menaikkan harga BBM dalam waktu dekat akibat pengaruhi kondisi Timur Tengah yang memanas karena harga minyak terus melambung tinggi hingga sempat mencapai 115 dollar AS per barel.
Menurut Nela, kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan harga sejumlah komoditas penyumbang inflasi, sehingga laju inflasi akan naik juga. "Sudah dipastikan bahwa rencana kenaikan harga BBM akan memicu tingginya inflasi di sejumlah daerah, namun saya tidak bisa memastikan berapa kenaikan inflasi tersebut," katanya menambahkan.
Hal senada juga disampaikan Deputi Pemimpin BI Jember Bidang Ekonomi Moneter, Dwi Suslamanto, yang menyatakan kenaikan harga BBM akan mendorong tingginya laju inflasi di Kabupaten Jember.
"Ketika wacana kenaikan harga BBM sudah didengar oleh publik, maka sejumlah komoditas penyumbang inflasi perlahan-lahan merangkak naik, meski pemerintah belum menetapkan kapan kenaikan harga BBM akan diterapkan," tuturnya.