REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peluang timnas bola basket Indonesia untuk bisa melangkah ke putaran final Piala Dunia FIBA 2023 via babak kualifikasi kian menipis dengan kekalahan dari Arab Saudi, awal bulan ini. Kendati begitu, dengan status tuan rumah, Indonesia masih memiliki harapan untuk bisa tampil di putaran final Piala Dunia FIBA 2023.
Harapan ini terletak pada raihan prestasi Indonesia di putaran final Piala Asia FIBA 2022 yang bakal digelar pada 12 hingga 24 Juli 2022 mendatang. Apabila bisa mengakhiri turnamen itu setidaknya di babak perempat final, Indonesia berhak melaju ke putaran final Piala Dunia Piala Dunia FIBA 2023.
Skenario ini yang agaknya diincar oleh tim besutan Rajko Toroman tersebut. Dua laga lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023 Grup C Zona Asia menjadi ajang persiapan Derrick Michael dkk.
Sayangnya, di laga perdana window ketiga, Indonesia menyerah, 67-69, dari Arab Saudi. Ini menjadi kekalahan kelima dari lima laga terakhir timnas Indonesia di babak kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023.
Pelatih timnas basket Indonesia, Rajko Toroman, mengaku, tak ambil pusing dengan kekalahan dari Arab Saudi. Target terbesar Indonesia, lanjut Toroman, adalah bisa tampil maksimal di Piala Asia FIBA 2022.
Di titik ini, Indonesia masih memiliki satu kesempatan terakhir untuk meningkatkan kualitas permainan dan kepercayaan diri sebelum tampil di Piala Asia 2022. Kesempatan itu datang saat saat menjamu Yordania di lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023 Zona Asia, Senin (4/7) malam WIB.
Kendati hasil di laga yang bakal digelar di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, ini tidak akan mempengaruhi secara langsung peluang Indonesia melaju ke putaran final Piala Dunia FIBA 2023, Toroman menegaskan, laga itu memiliki peran penting untuk meningkatkan kepercayaan diri para pemain.
Pelatih asal Serbia itu pun mengungkapkan akan melakukan sejumlah perubahan di skuad Garuda, termasuk mengistirahatkan Andakara Prastawa Dhyaksa. Point guard Pelita Jaya Bakrie itu diketahui mengalami cedera.
''Prastawa dalam kondisi baik. Namun, kami tidak mau mengambil risiko apapun, sebab target kami adalah FIBA Asia Cup. Tiga tahun program dan tiga tahun latihan untuk kejuaraan tersebut,'' kata Toroman dalam pernyataan resmi Perbasi, Ahad (3/7).
Toroman membuka kemungkinan untuk menurunkan Abraham Damar Grahita di laga kontra Yordania. Sebelumnya, Abraham terpaksa absen di laga kontra Arab Saudi lantaran mengalami cedera lutut.
Pengalaman menghadapi Arab Saudi dan Yordania di dua laga lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023 ini menjadi modal berharga Indonesia saat tampil di putaran final Piala Asia FIBA 2022. Bergabung di Grup A, Indonesia akan kembali menghadapi Arab Saudi dan Yordania di fase penyisihan grup kejuaraan bola basket paling bergengsi di kawasan Asia tersebut.
Sempat menukangi timnas Yordania pada 2014 hingga 2016, Toroman sadar dengan tantangan besar yang akan dihadapi anak-anak asuhnya. Tak hanya soal barisan pemain, yang memperkuat sejumlah klub Eropa, Yordania juga dinilai bakal berusaha untuk bangkit usai menelan kekalahan di laga terakhir, awal bulan ini. Kondisinya kian sulit lantaran sejumlah penggawa Indonesia tengah mengalami cedera.
''Namun, saya kira, para pemain sudah menunjukkan semangat dan karakter yang tepat seperti di laga sebelumnya,'' ujar pelatih berusia 67 tahun tersebut.
Yordania bakal datang ke Istora dengan tekad kembali ke jalur kemenangan. Di laga terakhir, tim besutan Wisam Al Sous itu dipaksa mengakui keunggulan Lebanon, 70-89. Ini menjadi kekalahan kedua Yordania di lima laga babak kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023 Zona Asia.
Di pertemuan terakhir kontra Indonesia, akhir Februari 2022, Yordania mampu membungkam tim Garuda dengan kemenangan telak, 94-64. Namun, Wisam Al Sous tidak mau menganggap remeh kekuatan Indonesia. ''Dua laga di window ketiga, termasuk kontra Indonesia, tidak akan mudah,'' ujar Al Sous seperti dikutip Jordan Times.