REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sebanyak 94 ribu dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tahap ke tiga tiba di Tanah Air melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, pada Ahad (4/7/2022) pukul 15.42 WIB. Kedatangan dosis vaksin PMK jenis Aftopor yang spesifik untuk penanganan penyakit pada hewan ternak tersebut merupakan kiriman dari negara Prancis.
"Total di tahap tiga ini ada 94 ribu dosis vaksin PMK yang berasal dari Perancis, dan ini sebagai melengkapi rangkaian importasi dari 3,104 juta," kata Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe C Soekarno Hatta Finari Manan dalam jumpa pers di Gudang JAS Impor Bandara Soekarno Hatta, di Tangerang, Senin (4/7/2022).
Ia menyebutkan, dari jumlah 94 ribu dosis vaksinasi PMK ini akan langsung didistribusikan oleh Kementerian Pertanian ke berbagai daerah atau provinsi di Indonesia sebagai upaya percepatan penanganan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.
"Nanti dari seluruh dosis vaksin ini akan didistribusikan melalui Kementan ke sentra-sentra yang tingkat penginfeksiannya tinggi," katanya.
Terkait jumlah vaksin yang datang, Finari menjelaskan, bahwa di tahap pertama yang tiba pada tanggal (12/6/2022) sebanyak 10 ribu dosis. Kemudian, tahap keduanya sebanyak tiga juta dosis dengan tiba ke Indonesia pada (16/6/2022).
"Importasi vaksin PMK yang ketiga ini menggunakan maskapai dengan nomor penerbangan EK 356 dan mendarat pukul 15.42 WIB dengan menggunakan dua AirWayBaill," ujar dia.
Sementara itu, Pejabat Gubernur Banten Al Muktabar menambahkan bahwa pemerintah saat ini akan terus berkomitmen dalam penanganan dan penanggulangan terkait dengan dampak kesehatan dan ekonomi dari penyebaran virus PMK. Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat maupun para peternak hewan tidak panik dalam menyikapi kasus-kasus penularan PMK ini. Hal itu karena, pemerintah kini sudah dapat mengendalikan-nya dengan menghadirkan vaksinasi pada hewan ternak.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak khawatir, dan kita dapat informasikan juga bahwa dari hewan yang terkena virus itu tidak berefek pada kesehatan manusia," kata dia.