Selasa 05 Jul 2022 20:51 WIB

Enam Tips Atasi Uang Muka KPR yang Mahal

Mencicil DP rumah bisa menjadi opsi terbaik untuk mengatasi mahalnya uang muka.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Cermati

Membeli rumah secara cash atau tunai bukan hal gampang, apalagi harganya tidak murah. Itulah alasan kenapa banyak orang beralih ke sistem pembelian kredit, yang dikenal dengan KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Setidaknya dengan menyiapkan DP atau uang muka, Anda sudah bisa mendapatkan rumah yang diidam-idamkan. 

Sayangnya, DP rumah juga tidak murah. Presentasinya bervariasi, ada yang 10%, 20%, dan lainnya. Untuk mengatasi uang muka KPR yang mahal, yuk siasati pakai tips berikut ini:

1. Cicil DP Rumah 

Cicil DP Rumah

Mencicil DP rumah bisa menjadi opsi terbaik untuk mengatasi mahalnya uang muka. Tidak semua, tapi ada saja developer yang menyediakan fasilitas ini kepada masyarakat. Tentunya dalam kurun waktu tertentu, misalnya enam bulan atau 12 bulan agar pembayarannya tidak terlalu terasa.

Anggaplah harga rumah Rp 500 juta, DP 15 persen, berarti uang yang diperlukan Rp 90 juta di awal. Jika tenor enam bulan, maka cicilan yang perlu dibayar Rp 15 juta per bulan. Sedangkan tenor 12 bulan lebih murah, yaitu Rp 7,5 juta per bulan.

Selama cicilan DP belum lunas, Anda belum bisa menempati rumah tersebut. Jika sudah lunas, barulah KPR boleh diajukan dan rumah menjadi milik sendiri.

2. Meminjam Uang

Tips selanjutnya untuk bisa melunasi uang muka adalah meminjam uang, baik ke bank, keluarga, rekan, atau sahabat. Coba hubungi satu per satu orang terdekat, lalu sampaikan maksud Anda. 

Yakinkan orang tersebut kalau Anda pasti melunasi pinjaman tersebut sesuai tenor yang disepakati, lengkap dengan bunganya jika memang ada. Dengan begini, orang pasti mau meminjamkan.

Makanya, penting untuk membangun kepercayaan orang lain sedini mungkin, Jika suatu hari Anda butuh bantuan, termasuk untuk urusan materi, orang lain pun tidak perhitungan menolong.

Baca Juga: Cara Mengajukan KPR untuk Karyawan Kontrak dan Freelancer

3. Cairkan Tabungan atau Investasi

Uang hasil menabung atau berinvestasi sebenarnya bukan hanya untuk bekal di hari tua, tapi juga untuk mewujudkan salah satu keinginan. Seperti halnya beli rumah. 

Tidak ada salahnya untuk mencairkan sebagian uang tabungan atau investasi agar uang muka dapat segera dilunasi. Jika ternyata uangnya cukup banyak, beli rumah secara cash jauh lebih baik agar Anda tidak terbebani cicilan atau utang.

Coba lakukan perhitungan sekarang juga. Perlu diingat juga untuk tidak langsung menghabiskan uang di rekening tabungan maupun investasi. Sebab, Anda butuh simpanan untuk berjaga-jaga.

4. Jual Sebagian Aset

jual sebagian aset

Jika ada aset yang bisa dijual, tidak ada salahnya untuk menjualnya. Misalnya aset berupa kendaraan, perhiasan, atau logam mulia. Dengan begini, Anda bisa memperoleh dana segar untuk melunasi uang muka KPR yang mahal.

Sebelum keputusan diambil, sebaiknya pertimbangkan dulu aset mana yang ingin dijual karena tidak mungkin menjual semuanya. Pasti ada aset yang benar-benar berharga dan ingin disimpan. Mungkin karena pemberian orang lain atau warisan.

Sekarang coba kumpulkan semua aset, lalu pilih mana yang rela dijual. Pastikan aset tersebut ada harganya di pasar, jadi jumlah aset yang dijual tidak terlalu banyak. 

5. Cari Pekerjaan Sampingan

Mahalnya uang muka untuk beli rumah dapat disiasati dengan menambah jumlah pemasukan. Caranya dengan mencari pekerjaan sampingan yang waktunya fleksibel, jadi tidak mengganggu pekerjaan utama. 

Beberapa contoh pekerjaan sampingan, seperti jualan online, mengajar les, menjadi freelance, dan lain sebagainya. Carilah pekerjaan pada bidang yang dikuasai, jadi motivasi untuk mengerjakannya selalu tinggi. 

Cari pekerjaan sampingan yang pemasukannya lumayan, jadi proses pengumpulan pundi-pundi uangnya lebih cepat. Pastikan uangnya tidak dipakai untuk membiayai keinginan dalam bentuk apapun.

Baca Juga:  Lebih Untung Mana? Beli Rumah Inden atau 'Ready Stock'

6. Atur Ulang Anggaran Bulanan

Jika gaya hidup dirasa agak berlebihan, coba lihat berapa banyak pengeluaran yang dihabiskan dalam satu bulan. Segera lakukan evaluasi, lalu pangkas pengeluaran yang tidak terlalu penting. 

Pemangkasan pengeluaran dapat dialihkan menjadi tabungan atau investasi untuk modal membayar DP rumah. Lumayan jika Anda bisa hemat Rp 500 ribu sebulan, dalam setahun bisa terkumpul Rp 6 juta lho!

Buatlah anggaran pengeluaran yang baru sebagai pedoman dalam menggunakan uang. Patuhilah anggaran tersebut untuk menghindari pengeluaran yang tidak diinginkan, sehingga keinginan beli rumah segera terwujud.

Asah Skill Mengatur Uang dari Sekarang

Mengingat uang itu mudah habis, belajarlah mengontrol nafsu untuk menggunakannya. Belajarlah memilah mana yang menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier agar Anda tidak gegabah menggunakan uang. Dengan demikian, salah satu keinginan terbesar, yaitu untuk membayar DP rumah dapat segera diwujudkan.

Tidak perlu khawatir karena berapapun jumlahnya pasti dapat dibayar. Asalkan ada niat untuk meningkatkan skill dalam mengatur uang, pasti bisa. Tidak ada yang namanya terlambat!

Baca Juga: Pilih Bunga Flat atau Floating? Ini Dia Pertimbangannya

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement