Rabu 06 Jul 2022 10:59 WIB

BSI Fokus Garap Potensi Keuangan Syariah Global di Dubai 

BSI ingin jadi penghubung perbankan Indonesia dengan pasar keuangan syariah global

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) didamping Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi (kanan) dan CEO Indonesia Investment Authority Ridha Wirakusumah (kiri) berdialog saat mengunjungi Representative Office BSI Dubai - UAE. BSI terus memperkuat bisnis global untuk mendukung visi menjadi Top 10 Global Islamic Bank dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga baik secara berkelanjutan.
Foto: BSI
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) didamping Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi (kanan) dan CEO Indonesia Investment Authority Ridha Wirakusumah (kiri) berdialog saat mengunjungi Representative Office BSI Dubai - UAE. BSI terus memperkuat bisnis global untuk mendukung visi menjadi Top 10 Global Islamic Bank dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga baik secara berkelanjutan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) berkomitmen mengoptimalkan pasar keuangan syariah Dubai, Uni Emirate Arab. Hal ini seiring dengan penguatan kerja sama oleh pemerintah Indonesia melalui kunjungan Presiden Joko Widodo ke Uni Emirat Arab (UEA) pekan lalu.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, UEA khususnya Dubai adalah pusat ekonomi Islam dan investor keuangan syariah dunia. Dengan demikian, potensi ekonomi Syariah yang dapat dioptimalkan, setelah BSI Representative Office Dubai hadir  di Dubai International Financial Centre (DIFC).

"Tentu potensi pasar yang dapat BSI optimalkan sangat besar di Dubai, kami akan menjadi penghubung perbankan dan keuangan Indonesia dengan pusat-pusat keuangan syariah dunia," katanya dalam keterangan pers, beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan, dalam jangka pendek maupun menengah, BSI belum memiliki rancana ekspansi ke negara-negara lain. Karena perseroan akan fokus memaksimalkan potensi keuangan syariah global di UAE untuk mewujudkan BSI sebagai Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025.

Secara bisnis, semakin fokusnya BSI menggarap pasar keuangan syariah global di Dubai memiliki alasan kuat. Dubai adalah basis investor di Timur Tengah. Pemerintah Indonesia menerbitkan semua Global Sovereign Sukuk di Nasdaq Dubai. Bahkan sekitar 30 persen investor Global Sukuk tersebut berasal dari kawasan Timur Tengah. 

Kawasan Timur Tengah pun menawarkan potensi bisnis yang sangat besar. Dari sisi perdagangan, Indonesia memiliki volume yang signifikan dengan UEA. Nilai perdagangan  Indonesia–UEA pada  2021  mencapai 4,0  miliar dolar AS meningkat  37,88 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar 2,9 miliar dolar AS.

"Tentunya nilai ekonomi itu berpotensi terus bertumbuh ke depan seiring penguatan kerja sama Indonesia-UEA," kata Hery.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo dan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan menyaksikan pertukaran dokumen Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA) yang telah disepakati kedua negara di Istana Al Shatie, Abu Dhabi, pada 1 Juli 2022.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement