Rabu 06 Jul 2022 11:32 WIB

Israel Puas dengan Kesimpulan AS Soal Pembunuhan Abu Akleh

Otoritas Palestina menolak hasil analisis forensik oleh para ahli AS

Red: Esthi Maharani
Israel 'puas' karena Amerika Serikat (AS) tidak mengumumkan
Israel 'puas' karena Amerika Serikat (AS) tidak mengumumkan "kesimpulan pasti" tentang asal peluru yang menewaskan jurnalis Aljazirah Shireen Abu Akleh

REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Israel 'puas' karena Amerika Serikat (AS) tidak mengumumkan "kesimpulan pasti" tentang asal peluru yang menewaskan jurnalis Aljazirah Shireen Abu Akleh, menurut media Israel.

Sementara Israel juga 'puas' dengan temuan tersebut, di saat pihak Palestina menolak hasil analisis forensik oleh para ahli AS, ungkap lapor harian Yediot Ahronot pada Senin.

Baca Juga

AS pada Senin (5/7/2022) mengumumkan pemeriksaannya pada peluru yang membunuh Abu Akleh, dan juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tembakan dari posisi Israel "kemungkinan bertanggung jawab" atas kematian Abu Akleh.

“Setelah analisis forensik yang sangat rinci, pemeriksa pihak ketiga independen, sebagai bagian dari proses yang diawasi oleh Koordinator Keamanan AS, tidak dapat mencapai kesimpulan pasti mengenai asal peluru yang menewaskan jurnalis Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh,” kata Price.

Menanggapi temuan AS, Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan, "Investigasi IDF (Pasukan Pertahanan Israel) tidak dapat menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kematian tragis jurnalis Shireen Abu Akleh, tetapi dapat menentukan secara meyakinkan bahwa tidak ada niat untuk menyakitinya." Dia juga mengungkapkan kesedihan atas kematiannya.

Selain itu, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan, "Meski ada penyelidikan forensik, namun tidak mungkin untuk mencapai kesimpulan yang pasti."

Dalam pidatonya yang disiarkan di TV dan diposting di Twitter, Gantz menyatakan "para teroris yang beroperasi dari pusat-pusat populasi" bertanggung jawab atas pembunuhan Abu Akleh.

Dia menekankan tidak mungkin untuk "menentukan sumber penembakan dan dengan demikian penyelidikan akan dilanjutkan."

Israel Public Broadcasting Corporation, di sisi lain, mengatakan seorang pakar AS melakukan penyelidikan atas senjata dan peluru yang membunuh Abu Akleh di laboratorium polisi Israel di Yerusalem.

Abu Akleh, 51, ditembak mati pada 11 Mei saat meliput serangan militer Israel di dekat kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Sementara pejabat Palestina dan Aljazirah menuduh Israel membunuh reporter itu, namun Tel Aviv membantah bertanggung jawab atas kematiannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement