REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melalui Program Studi Ilmu Komputer rutin menyelenggarakan kegiatan seminar atau workshop tentang DevOps. Workshop ini diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa.
Workshop dengan tema DevOps menggunakan Kubernetes (K8s) ini berlangsung secara hybrid. Acara luring digelar di Universitas BSI kampus Margonda, Depok dan daring melalui Zoom pada Selasa (28/6/2022).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang sangat kompeten yakni akademisi sekaligus praktisi Arief Rama Syarif selaku founder Yayasan Komunitas Open Source. Ia bahkan kerap menjadi seorang trainer yang kemampuannya sudah diakui sampai ke luar negeri. Arief memulai sesi workshop dengan membagikan pengalaman pribadi dan motivasi bagi peserta.
“Untuk menjadi seorang yang ahli DevOps, teman-teman harus memiliki dasar yang kuat terkait pemahaman materi pemrograman, database, infrastruktur server, dan OS Linux,” jelas Arief.
DevOps merupakan seperangkat praktik yang menggabungkan pengembangan perangkat lunak dan operasi TI dengan tujuan untuk mempersingkat siklus hidup pengembangan sistem dan menyediakan pengiriman berkelanjutan dengan kualitas perangkat lunak yang tinggi. “Workshop ini diharapkan dapat menjadi bekal mahasiswa mahasiswi Ilmu Komputer Universitas BSI untuk menjadi seorang DevOps Engineer karena profesi ini memiliki peluang yang sangat besar dan dicari banyak perusahaan,” ujarnya.
Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas BSI juga turut mendukung kesuksesan workshop ini. Mereka bertindak sebagai relawan yang bertugas mendampingi mahasiswa dan membantu mengatasi kendala-kendala saat workshop berlangsung.
Ketua Prodi Ilmu Komputer Universitas BSI Rachmat Adi Purnama mengatakan untuk menunjang profil sebagai seorang web developer, Prodi Ilmu Komputer menggelar workshop ini. “Untuk menunjang pemenuhan profil lulusan tersebut dan juga membekali mahasiswa akan ilmu-ilmu dan kemampuan-kemampuan yang tidak didapatkan di perkuliahan kita adakan workshop ini. Di dunia kerja mahasiswa harus mempunyai setidaknya kompetensi yang akan saling menunjang di bidang IT,” ujar Rachmat.