Kamis 07 Jul 2022 17:15 WIB

Prancis Janji Tangani Inflasi dan Perubahan Iklim

Prancis berjanji segera menghentikan bahan bakar fosil.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne memberikan pidato di Paris Minggu 19 Juni 2022. Aliansi tengah Presiden Prancis Emmanuel Macron diproyeksikan kehilangan mayoritasnya meski mendapatkan kursi terbanyak di putaran final pemilihan parlemen Minggu, sementara Rally Nasional sayap kanan tampaknya telah membuat keuntungan besar. Sebuah koalisi baru — terdiri dari sayap kiri keras, Sosialis dan Hijau — diproyeksikan menjadi kekuatan oposisi utama dengan sekitar 150 hingga 200 kursi dari 577 anggota Majelis Nasional.
Foto: AP/Ludovic Marin/Pool POOL
Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne memberikan pidato di Paris Minggu 19 Juni 2022. Aliansi tengah Presiden Prancis Emmanuel Macron diproyeksikan kehilangan mayoritasnya meski mendapatkan kursi terbanyak di putaran final pemilihan parlemen Minggu, sementara Rally Nasional sayap kanan tampaknya telah membuat keuntungan besar. Sebuah koalisi baru — terdiri dari sayap kiri keras, Sosialis dan Hijau — diproyeksikan menjadi kekuatan oposisi utama dengan sekitar 150 hingga 200 kursi dari 577 anggota Majelis Nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne berjanji untuk memerangi inflasi dan perubahan iklim, Rabu (7/7/2022). Borne mengumumkan program aliansinya yang mencakup penghapusan kenaikan pajak baru, pembatasan kenaikan sewa, dan penghapusan biaya lisensi audiovisual mulai musim panas ini untuk 20 juta rumah tangga.

Dia menyoroti prioritas pemerintah untuk mengatasi inflasi dan melakukan transisi ekologis. "RUU daya beli yang penting akan segera diajukan untuk mengatasi kenaikan inflasi, meningkatkan tunjangan sosial, dan pensiun, serta membantu pekerja yang membutuhkan mobil," kata Borne dikutip laman Anadolu Agency, Kamis (7/7/2022).

Baca Juga

Di bidang lingkungan, dia meyakinkan untuk memenangkan pertempuran perubahan iklim yang sebagian akan mendekarbonisasi masyarakat. Ini juga termasuk mempercepat penyebaran energi terbarukan dan berinvestasi dalam tenaga nuklir dengan pembangunan reaktor baru.

"Kami akan menjadi negara ekologi besar pertama yang keluar dari bahan bakar fosil," katanya.

Pemerintahnya juga bertujuan untuk menawarkan sewa jangka panjang mobil listrik dengan harga kurang dari 100 euro per bulan. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari mobil bahan bakar.

Isu ini dibawa Borne ketika berbicara kepada anggota parlemen di majelis rendah. Ia mengakui bahwa aliansi presiden gagal memenangkan mayoritas absolut dalam pemilihan umum bulan lalu.

Emmanuel Macron, yang terpilih kembali untuk masa jabatan kedua sebagai kepala negara, gagal mengamankan mayoritas mutlak dari 289 kursi di majelis nasional dengan hanya memenangkan 245 kursi dalam pemilihan. 

Partai-partai oposisi menolak untuk menjadi bagian dari "pemerintah persatuan nasional" Macron sehingga aliansinya rentan dan tidak stabil. Koalisi sayap kiri, NUPES, menyebut pemerintahan Borne tidak sah berdasarkan mayoritas relatif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement