REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan belum puas dengan capaian vaksinasi penguat atau booster di Jakarta. Hingga saat ini, capaian vaksinasi booster di Jakarta masih berada di kisaran 50 persen dari target.
Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berusaha untuk meningkatkan jumlah cakupan vaksinasi booster seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini. "Jakarta saat ini 50 persen yang sudah booster, kita harus tinggikan, tingkatkan lagi vaksinasinya," kata dia di Jakarta, Kamis (7/7/2022).
Anies mengingatkan penularan virus Covid-19 tak akan berhenti dan akan terus terjadi terlebih interaksi antara masyarakat semakin meningkat, sehingga melindungi diri dengan perlindungan tambahan dengan vaksinasi menjadi penting. Ia juga mengajak agar warga yang belum mendapatkan vaksinasi untuk segera mendapatkannya melalui sentra-sentra vaksinasi terdekat.
"Karena penularan itu tidak berhenti karena status nya berubah apakah satu atau dua penularan akan terjadi," ucap dia.
Ia juga meminta agar warga tidak menunggu saat vaksin menjadi suatu kewajiban, tetapi lebih kepada menyadari pentingnya mengambil tanggung jawab dengan mendapatkan perlindungan tambahan dari vaksin. Dengan begitu, tidak hanya melindungi diri sendiri tapi juga orang lain.
"Yuk ambil tanggung jawab datangi tempat-tempat fasilitas kesehatan lakukan booster sehingga kita terlindungi," tuturnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk vaksinasi dosis penguat (booster) sampai Rabu (6/7), sudah tersalurkan pada sebanyak 4.104.025 orang. Terkini, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta membuka gerai vaksinasi di Jakarta International Stadium (JIS) mulai Jumat (8/7/2022) demi membantu masyarakat melengkapi vaksin booster menjelang pelaksanaan shalat Idul Adha di lokasi tersebut pada Ahad (10/7) mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyampaikan, vaksinasi di JIS menggunakan mobil keliling menyediakan 1.000 dosis vaksin gratis per hari. "Masyarakat yang akan mengikuti salat Id berjamaah dapat melengkapi vaksinnya mulai Jumat besok, agar saat hari H semua yang hadir sudah melakukan vaksin booster. Bagi yang berusia 18 tahun ke atas dan wajib sudah vaksin kedua bagi anak usia 6-17 tahun. Sedangkan anak di bawah 6 tahun tidak disarankan ikut hadir," kata Widyastuti.