Kamis 07 Jul 2022 23:37 WIB

FDA AS Izinkan Apoteker Resepkan Pil Covid-19 Pfizer

Obat antivirus, Paxlovid telah diizinkan untuk digunakan dan tersedia secara gratis.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Friska Yolandha
Obat (ilustrasi). Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS telah memberi wewenang kepada apoteker berlisensi di negara bagian untuk meresepkan pil Covid-19 Pfizer Inc kepada pasien yang memenuhi syarat.
Foto: freepik
Obat (ilustrasi). Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS telah memberi wewenang kepada apoteker berlisensi di negara bagian untuk meresepkan pil Covid-19 Pfizer Inc kepada pasien yang memenuhi syarat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS telah memberi wewenang kepada apoteker berlisensi di negara bagian untuk meresepkan pil Covid-19 Pfizer Inc kepada pasien yang memenuhi syarat. Hal itu bertujuan untuk membantu meningkatkan akses ke pengobatan.

Obat antivirus, Paxlovid telah diizinkan untuk digunakan dan tersedia secara gratis di Amerika Serikat sejak Desember lalu. Namun, pemerintah mendistribusikan tidak lebih dari setengah dari empat juta yang harus didistribukan ke apotek. Penggunaan pil, yang diizinkan untuk mengobati orang yang baru terinfeksi dan berisiko mencegah penyakit parah, telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir karena infeksi meningkat.

Baca Juga

"Karena Paxlovid harus diminum dalam waktu lima hari setelah gejala dimulai, mengizinkan apoteker berlisensi negara untuk meresepkan Paxlovid dapat memperluas akses ke pengobatan tepat waktu untuk beberapa pasien," kata direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA, Patrizia Cavazzoni, Kamis (7/7/2022).

Badan itu mengatakan pasien yang dites positif Covid-19 harus membawa catatan kesehatan mereka untuk ditinjau apoteker, untuk masalah ginjal dan hati. American Medical Association (AMA) mengatakan dalam sebuah pernyataan keputusan resep harus dibuat oleh dokter sedapat mungkin.

"Ini (Paxlovid) bukan untuk semua orang dan meresepkannya membutuhkan pengetahuan tentang riwayat medis pasien, serta pemantauan klinis untuk efek samping dan perawatan lanjutan untuk menentukan apakah pasien membaik," ujar Presiden AMA, Jack Resneck.

FDA mengatakan apoteker harus merujuk pasien ke profesional kesehatan berlisensi untuk meresepkan obat jika tidak ada informasi yang cukup untuk menilai fungsi ginjal atau hati, atau jika modifikasi diperlukan karena reaksi obat potensial. Pasien dengan penurunan fungsi ginjal mungkin memerlukan dosis pengobatan yang lebih rendah, kata badan tersebut.

Orang-orang di daerah yang kurang beruntung secara sosial dan ekonomi sekitar setengahnya lebih mungkin menerima pil antivirus Covid-19 seperti Paxlovid daripada mereka yang berasal dari ekonomi menengah ke atas.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement