Kamis 07 Jul 2022 22:46 WIB

Pasukan Iran Tuduh Diplomat Inggris Mata-Mata Gara-gara Ambil Sampel Tanah

Diplomat Inggris yang dituduh sebagai mata-mata telah ditangkap Iran

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Iran. Diplomat Inggris yang dituduh sebagai mata-mata telah ditangkap Iran
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAherkenareh
Ilustrasi Iran. Diplomat Inggris yang dituduh sebagai mata-mata telah ditangkap Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Siaran televisi pemerintah Iran mengatakan pada Rabu (6/7/2022), paramiliter Pengawal Revolusi menuduh Wakil Kepala Misi di Kedutaan Besar Inggris, Giles Whitaker, dan orang asing lainnya sebagai spionase. Mereka dituduh telah mengambil sampel tanah dari zona militer terlarang. 

Kantor berita yang dikelola pemerintah Iran IRNA melaporkan, orang asing itu telah ditangkap, tetapi tidak merinci waktu penangkapan. 

Baca Juga

Sedangkan siaran televisi pemerintah Iran menayangkan rekaman yang dimaksudkan untuk menunjukkan orang asing mengumpulkan sampel dari tanah ketika pasukan tersebut melakukan uji coba rudal. 

Kantor berita semi-resmi pemerintah Iran Fars menyatakan, kegiatan itu diyakini dekat dengan kegiatan Pengawal Revolusi. Laporan ini mengklaim Whitaker diusir dari daerah itu setelah menawarkan permintaan maaf kepada pihak berwenang. 

Siaran televisi menyiarkan montase foto yang tampaknya menunjukkan kegiatan Whitaker di gurun barat daya mengumpulkan sampel tanah dengan latar belakang musik yang menakutkan. 

"Meskipun ada tanda-tanda di area itu yang mengatakan ini adalah area terlarang, dia melangkah lebih jauh dan mengambil sampel dan mengambil gambar," kata narator. 

"Badan intelijen mengatakan bahwa orang-orang ini sering menyamar sebagai turis, tetapi mencari lokasi militer dan rudal untuk mengidentifikasi peralatan dan amunisi," katanya. 

Media Iran juga mengidentifikasi ilmuwan Polandia di Copernicus University di Polandia bernama Maciej Walczak sebagai salah satu orang asing yang dituduh. Dia diduga mengambil sampel tanah, air, dan garam dari daerah terlarang selama uji coba rudal di selatan negara itu. 

Laporan itu menambahkan bahwa sayap intelijen Pengawal Revolusi menahan suami atase budaya Austria di Iran. Penahanan ini dilakukan setelah dia mengambil sampel tanah di timur laut negara itu. 

Sedangkan Kantor Luar Negeri Inggris dengan cepat membantah bahwa diplomatnya ditangkap dan menyebut laporan itu sepenuhnya salah. Iran juga di masa lalu telah menangkap warga negara ganda dan orang yang memiliki hubungan Barat, sering dengan tuduhan spionase. 

 

 

 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement